Bos OJK Yakin Keuangan Syariah Bisa Pulihkan Ekonomi Nasional
Minggu, 24 Januari 2021 - 00:30 WIB
JAKARTA - Pemulihan ekonomi saat ini membutuhkan kontribusi semua sektor termasuk ekonomi dan keuangan syariah diperlukan dalam percepatan meningkatkan ekonomi nasional. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Wimboh Santoso mengatakan dalam mempercepat Pemulihan Ekonomi Nasional, peran sektor jasa keuangan menjadi sangat krusial sebagai katalis penggerak dalam memulihkan perekonomian. "Termasuk tentunya peran dari sektor ekonomi dan keuangan syariah,” kata Wimboh di Jakarta, Sabtu (23/1/2021).
Menurut Wimboh, di tengah pandemi ini, sektor jasa keuangan syariah tetap mampu tumbuh cukup tinggi, yaitu sebesar 21,58% yoy (2019: 13,84%), bahkan pembiayaan bank umum syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5% yoy di tengah kontraksi kredit perbankan nasional sebesar -2,41%. Perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia juga turut diapresiasi dunia internasional.
"Sepanjang tahun 2020, Indonesia telah diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik dalam hal ekonomi dan keuangan Syariah, yaitu Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 menempatkan Indonesia pada ranking ke-2 secara global sebagai “The Most developed countries in Islamic Finance” dan Global Islamic Economy Indicator 2020/2021 mencatat Indonesia sebagai ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi Syariah, serta peringkat ke-6 untuk keuangan Syariah," bebernya.
Wimboh meminta kepada semua anggota MES untuk meningkatkan kegiatan dan program kerja yang bermanfaat dan efektif dalam rangka peningkatan kontribusi ekonomi dan keuangan Syariah dalam mendukung perekonomian nasional. "Peran MES antara lain harus terus ditingkatkan dengan memberikan kontribusi langsung pada pemberdayaan umat dalam pendirian dan pengembangan BWM, mendukung upaya peningkatan kapasitas industri keuangan Syariah seperti merger bank Syariah milik Negara," tandasnya.
Selain itu, kontribusi MES bisa dilakukan dengan aktif mendorong perkembangan ekonomi digital dan teknologi finansial Syariah sebagai platform yang diharapkan dapat banyak membantu program-program pemberdayaan umat, terutama para pelaku UMKM.
Baca Juga
Menurut Wimboh, di tengah pandemi ini, sektor jasa keuangan syariah tetap mampu tumbuh cukup tinggi, yaitu sebesar 21,58% yoy (2019: 13,84%), bahkan pembiayaan bank umum syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5% yoy di tengah kontraksi kredit perbankan nasional sebesar -2,41%. Perkembangan ekonomi dan keuangan Syariah di Indonesia juga turut diapresiasi dunia internasional.
"Sepanjang tahun 2020, Indonesia telah diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik dalam hal ekonomi dan keuangan Syariah, yaitu Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 menempatkan Indonesia pada ranking ke-2 secara global sebagai “The Most developed countries in Islamic Finance” dan Global Islamic Economy Indicator 2020/2021 mencatat Indonesia sebagai ranking ke-4 global untuk sektor ekonomi Syariah, serta peringkat ke-6 untuk keuangan Syariah," bebernya.
Baca Juga
Wimboh meminta kepada semua anggota MES untuk meningkatkan kegiatan dan program kerja yang bermanfaat dan efektif dalam rangka peningkatan kontribusi ekonomi dan keuangan Syariah dalam mendukung perekonomian nasional. "Peran MES antara lain harus terus ditingkatkan dengan memberikan kontribusi langsung pada pemberdayaan umat dalam pendirian dan pengembangan BWM, mendukung upaya peningkatan kapasitas industri keuangan Syariah seperti merger bank Syariah milik Negara," tandasnya.
Selain itu, kontribusi MES bisa dilakukan dengan aktif mendorong perkembangan ekonomi digital dan teknologi finansial Syariah sebagai platform yang diharapkan dapat banyak membantu program-program pemberdayaan umat, terutama para pelaku UMKM.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda