Rupiah Masih Akan Melempem Saat Penerbitan Stimulus AS Belum Jelas
Selasa, 26 Januari 2021 - 08:59 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari kedua pekan ini, seiring sentimen dari eksternal. Dimana sepertinya stimulus fiskal yang disiapkan Presiden baru AS Joe Biden bakal lebih lama dari perkiraan.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, aset berisiko mungkin akan mendapatkan sentimen negatif hari ini dari potensi waktu perilisan stimulus fiskal AS yang memakan waktu lebih lama dari perkiraaan. Ditambah kekhawatiran kenaikan kasus covid-19 di dunia.
"Sentimen negatif tersebut bisa mendorong pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini," kata Ariston di Jakarta, Selasa (26/1/2021).
Sementara itu, semalam pemimipin mayoritas senat AS dari partai Demokrat, Chuck Schumer mengungkapkan, bahwa perilisan stilmulus fiskal besar AS mungkin memerlukan waktu yang lebih lama sekitar 1,5 bulan karena pemerintah menginginkan kesepakatan bersama antara dua partai.
Ini memberikan sentimen negatif ke pasar yang berekspektasi stimulus akan dirilis lebih cepat untuk membantu pemulihan ekonomi AS. "USDIDR mungkin bergerak di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.100 hari ini," tandasnya.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, aset berisiko mungkin akan mendapatkan sentimen negatif hari ini dari potensi waktu perilisan stimulus fiskal AS yang memakan waktu lebih lama dari perkiraaan. Ditambah kekhawatiran kenaikan kasus covid-19 di dunia.
"Sentimen negatif tersebut bisa mendorong pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini," kata Ariston di Jakarta, Selasa (26/1/2021).
Sementara itu, semalam pemimipin mayoritas senat AS dari partai Demokrat, Chuck Schumer mengungkapkan, bahwa perilisan stilmulus fiskal besar AS mungkin memerlukan waktu yang lebih lama sekitar 1,5 bulan karena pemerintah menginginkan kesepakatan bersama antara dua partai.
Ini memberikan sentimen negatif ke pasar yang berekspektasi stimulus akan dirilis lebih cepat untuk membantu pemulihan ekonomi AS. "USDIDR mungkin bergerak di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.100 hari ini," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda