Jokowi: Pabrik Mobil Listrik Raksasa RI Segera Beroperasi

Rabu, 27 Januari 2021 - 13:36 WIB
Presiden Jokowi. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berupaya mendorong agar industri baterai lithium atau baterai listrik Indonesia bisa segera dioperasikan. Saat ini pemerintah gencar menggandeng sejumlah investor asing untuk melakukan investasi ke dalam industri baru di Tanah Air.

Namun demikian pihaknya juga meminta agar industri baterai lithium menggunakan sumber daya alam (SDA) Indonesia berupa bijih nikel laterit harus bermanfaat betul bagi masyarakat. "Industri baterai lithium yang diolah dari kekayaan alam kita sendiri serta sekaligus industri mobil listrik dalam skala besar kita upayakan agar segera beroperasi di negara kita Indonesia," ujar dia, Rabu (27/1/2021).





Menurut dia ekosistem industri kendaraan listrik akan membuat Indonesia menjadi motor bagi pengembangan industri masa depan. Sebab, industri baterai lithium akan menjadi industri mobil listrik berskala besar. Berdasarkan laporan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), industri baterai lithium akan menjadi industri baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia.

Pengembangan industri sendiri akan dilakukan perusahaan electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Energy Solution Ltd yang bekerja sama dengan konsorsium BUMN.

LG Energy Solution merupakan bagian dari LG Chem, anak perusahaan dari konglomerasi LG Group. Proyek kerja sama investasi ini merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di Busan pada bulan November 2019 lalu.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Kementerian BUMN dan Kementerian/Lembaga terkait lainnya melakukan berbagai pertemuan tindak lanjut dengan pihak LG. Serangkaian proses negosiasi yang panjang telah dilakukan dengan berpedoman pada prinsip saling percaya dan bertujuan untuk saling menguntungkan. Hasilnya, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan LG Energy Solution di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 18 Desember 2020. Penandatanganan ini disaksikan oleh Menteri Perdagangan, Perindustrian, dan Energi Korea Selatan Sung Yun-mo.



MoU berisi tentang kerjasama proyek investasi raksasa dan strategis di bidang industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi dengan pertambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri prekursor dan katoda dengan nilai rencana investasi mencapai USD9,8 miliar. "MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan, keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia. Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai USD9,8 miliar," kata Bahlil.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More