Hadapi Pandemi, BNI Kejar Akselerasi Melalui Proses Transformasi

Rabu, 27 Januari 2021 - 21:53 WIB
(Ki-Ka) Komisaris BNI Asmawi Syam, Komisaris Utama BNI Agus Martowardojo, Menteri BUMN Erick Thohir, Dirut BNI Royke Tumilaar, dan Wadirut BNI Adi Sulistyowati di acara BNI Transformation Kick Off 2021 di Jakarta, Rabu (27/1/2021). Foto/Ist
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai perbankan mengalami tantangan yang signifikan dalam melaksanakan fungsi intermediasinya akibat Pandemi Covid-19. Untuk mengoptimalkan kembali fungsi intermediasi tersebut, perbankan perlu melakukan transformasi demi menjawab berbagai permasalahan yang muncul dengan solusi.

Hal itu diungkapkan Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (27/1/2021) saat sharing dalam Business Meeting BNI 2021 dan BNI Transformation Kick Off 2021. Sri Mulyani mencatat, akibat pandemi, perbankan nasional mengalami perlambatan kredit hingga ke level terendah akibat permintaan terhadap pembiayaan bank yang menurun seiring kinerja korporasi yang tertekan, juga karena sikap perbankan yang semakin berhati-hati.





Kredit Modal Kerja bahkan memasuki zona kontraksi sejak Juni 2020, sehingga dapat memperberat upaya pemulihan ekonomi. Pemulihan ekonomi tidak dapat dipercepat hanya dengan mengandalkan APBN. Oleh karena itu, kata Sri Mulyani, diperlukan langkah-langkah untuk normalisasi pertumbuhan kredit.

Dalam menghadapi berbagai goncangan, perbankan sudah mempersiapkan diri dengan permodalan yang cukup baik. Bank juga terus melakukan efisiensi sebagai dampak positif dari digitalisasi layanan. Bank juga terus menyesuaikan suku bunga yang diharapkan terjaga konsistensinya, agar upaya menormalisasi kredit.

Saat ini juga tengah berlangsung perubahan ekosistem yang muncul, seperti teknologi digital, shadow banking, hingga cloud computing. Perbankan harus memahami perubahan ekosistem ini dan melakukan langkah-langkah struktural, serta jangan terlena karena merasa besar. Diperlukan penguatan struktural, adanya transformasi digital, serta transformasi kerja.

"Tujuannya adalah karena kami ingin sektor perbankan tetap memiliki ketahanan, serta menjadi agen intermediasi yang efisien dengan tetap kompetitif. Saya berharap dalam situasi pandemi ini, sektor perbankan dan dunia usaha melakukan refleksi dan melihat secara teliti perubahan yang terjadi, capture perubahan yang positif serta terus berupaya mengembangkan bisnis model dan daya saing, sehingga tidak hanya bisa beradaptasi tetapi bisa keluar dari krisis secara lebih cepat dan kuat," tutur Sri Mulyani.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) telah memiliki fokus masing-masing, di mana BNI akan fokus pada ekspansi bisnis di pasar global. Dengan mengandalkan jaringan kantor cabang luar negeri, BNI dapat membantu para pengusaha Indonesia mulai dari segmen UMKM hingga korporasi untuk Go Global, termasuk BUMN.

"Tentunya kehadiran BNI, sebagai bank BUMN di kancah internasional akan mengakselerasikan program BUMN Go Global," ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More