Cerita Mahfud MD Ketika Bertemu Juliari Batubara: Dana Bansos Banyak, tapi Susah Disalurkan
Kamis, 04 Februari 2021 - 13:23 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan pemerintah tengah berkonsentrasi pada penanggulanan Covid-19. Dia pun menceritakan tentang keluhan Juliari Batubara terhadap rumitnya penyaluran bantuan sosial atau bansos. Keluhan tersebut disampaikan sebelum mantan Menteri Sosial itu terjerat dugaan kasus korupsi bansos .
"Saya cerita tentang pemberian bansos ini. Ketika awal pandemi, Mensos itu datang ke saya. Pak ini kami dana banyak, tapi sulit menyalurkan bansos karena administrasinya untuk pertanggungjawaban dari BPK terlalu rumit. Sehingga tidak banyak yang berani, takut disalahkan korupsi," kata Mahfud MD dalam video virtual, Kamis (4/2/2021). ( Baca juga:Sebut Demokrat Tembak Sana Sini, Moeldoko: Ketawa Semua Tapi Juga Marah )
Kata dia, banyak pihak yang tidak berani menyalurkan bansos lantaran takut disalahkan akibat korupsi oleh lembaga pengaudit keuangan. Dia menemui Kepala BPK Agung Firman Sampurna dan Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto agar dana bansos diawasi.
"Kemudian saya datang ke sini ke Pak firman, apa betul? Tidak. Saya bilang jalan saja nggak usah takut. Tau-tau menterinya di-OTT. Tapi sebenarnya nggak rumit, jalan tuh. Yang penting ada niat bahwa ini bisa dijalankan dengan baik," imbuhnya. ( Baca juga:Transaksi Pasar Muamalah Pakai Dinar-Dirham, Wapres: Itu Menyimpang )
Lalu, kementerian dan lembaga di bawahnya agar tetap melaksanakan program, termasuk penyaluran bansos, sesuai dengan ketentuan. Mahfud menyampaikan bahwa ia telah memperoleh jaminan dari KPK asal anggaran negara tidak diselewengkan.
"Sehingga saya katakan atau mendapat jaminan, jalan saja Pak. Kami jamin tidak ada apa-apa asal dikelola dengan baik, dengan benar. Bukan mencari cara untuk korupsi. Karena kalau sudah mencaricari cara, kami sudah benarkan secara materil, KPK turun tangan, dan itu terjadi," tandasnya.
"Saya cerita tentang pemberian bansos ini. Ketika awal pandemi, Mensos itu datang ke saya. Pak ini kami dana banyak, tapi sulit menyalurkan bansos karena administrasinya untuk pertanggungjawaban dari BPK terlalu rumit. Sehingga tidak banyak yang berani, takut disalahkan korupsi," kata Mahfud MD dalam video virtual, Kamis (4/2/2021). ( Baca juga:Sebut Demokrat Tembak Sana Sini, Moeldoko: Ketawa Semua Tapi Juga Marah )
Kata dia, banyak pihak yang tidak berani menyalurkan bansos lantaran takut disalahkan akibat korupsi oleh lembaga pengaudit keuangan. Dia menemui Kepala BPK Agung Firman Sampurna dan Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I Hendra Susanto agar dana bansos diawasi.
"Kemudian saya datang ke sini ke Pak firman, apa betul? Tidak. Saya bilang jalan saja nggak usah takut. Tau-tau menterinya di-OTT. Tapi sebenarnya nggak rumit, jalan tuh. Yang penting ada niat bahwa ini bisa dijalankan dengan baik," imbuhnya. ( Baca juga:Transaksi Pasar Muamalah Pakai Dinar-Dirham, Wapres: Itu Menyimpang )
Lalu, kementerian dan lembaga di bawahnya agar tetap melaksanakan program, termasuk penyaluran bansos, sesuai dengan ketentuan. Mahfud menyampaikan bahwa ia telah memperoleh jaminan dari KPK asal anggaran negara tidak diselewengkan.
"Sehingga saya katakan atau mendapat jaminan, jalan saja Pak. Kami jamin tidak ada apa-apa asal dikelola dengan baik, dengan benar. Bukan mencari cara untuk korupsi. Karena kalau sudah mencaricari cara, kami sudah benarkan secara materil, KPK turun tangan, dan itu terjadi," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda