BUMN Ngebet IPO, Pengamat: Jangan Bobrok seperti Krakatau Steel
Jum'at, 05 Februari 2021 - 06:37 WIB
JAKARTA - Pengamat ekonomi Nailul Huda memberikan, catatan bagi perusahaan BUMN yang ingin melantai di bursa saham. Ia mengingatkan jangan sampai IPO , tapi kinerja keuangan bobrok seperti Krakatau Steel.
Menurutnya tentu saja syarat utama perusahaan harus sehat secara kinerja keuangan. Ini yang paling utama, tegasnya.
"Jangan sampai IPO tapi kinerja keuangan bobrok seperti Krakatau Steel yang ujungnya meminta 'talangan' terus dari pemerintah," ungkap Huda saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta.
Syarat kedua, menurut dia dalam hal kinerja pengelolaan harus diisi oleh kalangan profesional. "Sekarang kan banyak politisi yang 'buka cabang' di BUMN. Nah bisa jadi IPO hanya akan menguntungkan politisi tersebut. Ini yang akan berbahaya," katanya.
Lebih lajut Ia menjagokan, beberapa sektor bila Menteri BUMN Erick Thohir sudah yakin melakukan IPO atau melantai di bursa saham untuk perusahaan pelat merah. Menurut dia sektor yang menarik tentu saja sektor yang berhubungan dengan prioritas pembangunan pemerintah.
Dia menyebut sektor properti dan bangunan menjadi favoritnya untuk IPO. "Sektor kedua tentu yang berkaitan dengan kesehatan," terangnya.
Menurutnya tentu saja syarat utama perusahaan harus sehat secara kinerja keuangan. Ini yang paling utama, tegasnya.
"Jangan sampai IPO tapi kinerja keuangan bobrok seperti Krakatau Steel yang ujungnya meminta 'talangan' terus dari pemerintah," ungkap Huda saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta.
Syarat kedua, menurut dia dalam hal kinerja pengelolaan harus diisi oleh kalangan profesional. "Sekarang kan banyak politisi yang 'buka cabang' di BUMN. Nah bisa jadi IPO hanya akan menguntungkan politisi tersebut. Ini yang akan berbahaya," katanya.
Lebih lajut Ia menjagokan, beberapa sektor bila Menteri BUMN Erick Thohir sudah yakin melakukan IPO atau melantai di bursa saham untuk perusahaan pelat merah. Menurut dia sektor yang menarik tentu saja sektor yang berhubungan dengan prioritas pembangunan pemerintah.
Dia menyebut sektor properti dan bangunan menjadi favoritnya untuk IPO. "Sektor kedua tentu yang berkaitan dengan kesehatan," terangnya.
(akr)
tulis komentar anda