Kemendag Targetkan 11 Perjanjian Dagang Internasional
Selasa, 09 Februari 2021 - 13:56 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mempercepat penyelesaian perjanjian perdagangan yang sedang berjalan dan melakukan perundingan perdagangan internasional , salah satunya dengan negara non-tradisional. Ditargetkan tahun ini bisa menyelesaikan 11 perjanjian dagang (trade agreement).
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, semua perjanjian perdagangan tersebut dalam proses pembahasan dan negosiasi. Sebagian besar sudah menunjukkan progres yang signifikan. ( Baca juga:Ada PPKM Mikro, MRT Tetap Beroperasi Normal )
"Ada sekitar 11 yang sudah green light dan sudah mengalami progres yang sangat signifikan sehingga dalam pertengahan tahun kita bisa selesaikan setengahnya dari 11 yang ditargetkan ini. Mudah-mudahan di 2021 selesai semua, bahkan melewati target yang sudah ditetapkan," ujarnya dalam Research Talk 2021 Refleksi dan Pemulihan Kinerja Perdagangan, Selasa (9/2/2021).
Dia melanjutkan, mayoritas perjanjian dagang sudah diinisiasi sejak tahun 2019, baik dalam bentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Free Trade Agreement (FTA), dan Preferential Trade Agreement (PTA). Namun pembahasannya tertunda akibat pandemi Covid-19.
"Ada yang sedang on going, yaitu Indonesia dengan Uni Eropa CEPA. Ini sebenarnya kami targetkan selesai tahun 2020, cuma karena pandemi Covid-19 mungkin ada sedikit delay dalam proses negosiasinya sehingga kita harapkan bisa selesai di tahun 2021," tuturnya.
Jerry menuturkan, perjanjian dagang yang telah disepakati perlu disosialisasikan secara maksimal karena akan mendorong ekspor produk Indonesia ke pasar luar negeri. Menurut dia, saat ini sosialisasi belum maksimal sehingga manfaatnya belum dirasakan pelaku usaha.
"Ini harus disampaikan ke publik apa saja manfaatnya sehingga bisa dirasakan langsung oleh para pelaku usaha. Sosialisasi harus lebih intensif dan aktif bahwa perjanjian dagang ini memiliki manfaat yang sangat banyak," ungkapnya. ( Baca juga:Pasukan Khusus Israel Buru Penyerbu Markas Jet Tempur Siluman F-35 )
Adapun 11 perjanjian dagang yang ditargetkan selesai tahun ini, antara lain Indonesia-European Union CEPA, Indonesia-Turkey CEPA, Indonesia-Pakistan TIGA (upgrading from PTA), Indonesia-Bangladesh PTA, Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Iran PTA.
Selanjutnya, Indonesia-Mauritius PTA, Indonesia-Morocco PTA, ASEAN Economic Community (AEC), review ASEAN-India FTA (AIFTA), dan review ASEAN-Australia-New Zealand FTA.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, semua perjanjian perdagangan tersebut dalam proses pembahasan dan negosiasi. Sebagian besar sudah menunjukkan progres yang signifikan. ( Baca juga:Ada PPKM Mikro, MRT Tetap Beroperasi Normal )
"Ada sekitar 11 yang sudah green light dan sudah mengalami progres yang sangat signifikan sehingga dalam pertengahan tahun kita bisa selesaikan setengahnya dari 11 yang ditargetkan ini. Mudah-mudahan di 2021 selesai semua, bahkan melewati target yang sudah ditetapkan," ujarnya dalam Research Talk 2021 Refleksi dan Pemulihan Kinerja Perdagangan, Selasa (9/2/2021).
Dia melanjutkan, mayoritas perjanjian dagang sudah diinisiasi sejak tahun 2019, baik dalam bentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Free Trade Agreement (FTA), dan Preferential Trade Agreement (PTA). Namun pembahasannya tertunda akibat pandemi Covid-19.
"Ada yang sedang on going, yaitu Indonesia dengan Uni Eropa CEPA. Ini sebenarnya kami targetkan selesai tahun 2020, cuma karena pandemi Covid-19 mungkin ada sedikit delay dalam proses negosiasinya sehingga kita harapkan bisa selesai di tahun 2021," tuturnya.
Jerry menuturkan, perjanjian dagang yang telah disepakati perlu disosialisasikan secara maksimal karena akan mendorong ekspor produk Indonesia ke pasar luar negeri. Menurut dia, saat ini sosialisasi belum maksimal sehingga manfaatnya belum dirasakan pelaku usaha.
"Ini harus disampaikan ke publik apa saja manfaatnya sehingga bisa dirasakan langsung oleh para pelaku usaha. Sosialisasi harus lebih intensif dan aktif bahwa perjanjian dagang ini memiliki manfaat yang sangat banyak," ungkapnya. ( Baca juga:Pasukan Khusus Israel Buru Penyerbu Markas Jet Tempur Siluman F-35 )
Adapun 11 perjanjian dagang yang ditargetkan selesai tahun ini, antara lain Indonesia-European Union CEPA, Indonesia-Turkey CEPA, Indonesia-Pakistan TIGA (upgrading from PTA), Indonesia-Bangladesh PTA, Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Iran PTA.
Selanjutnya, Indonesia-Mauritius PTA, Indonesia-Morocco PTA, ASEAN Economic Community (AEC), review ASEAN-India FTA (AIFTA), dan review ASEAN-Australia-New Zealand FTA.
(uka)
tulis komentar anda