Tak Ingin Benih Lobster Dinikmati Singapura-Vietnam, Menteri Trenggono Siap Cetak Pembudidaya Handal
Selasa, 09 Februari 2021 - 21:28 WIB
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menginginkan benih lobster Indonesia tak lagi dinikmati oleh negara lain seperti Singapura dan Vietnam. Menurut dia, Indonesia mempunyai potensi besar membudidaya benih lobster hingga besar dan siap dikonsumsi.
"Apabila ketekunan, metode, kita sudah bisa menguasai, saya yakin budidaya lobster ini akan menjadi produk unggulan Indonesia. Jadi jangan lagi yang menikmati lobster itu adalah Singapura dan Vietnam. Dan selama ini kita itu sudah dininabobokan, diambilin terus sama Singapura, lalu dikirim ke Vietnam," ujar dia dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (9/2/2021).
(
)
Kemudian, kata dia, selama ini Indonesia hanya memperoleh nilai kecil dari ekspor benih lobster. Padahal, ketika sudah dibudidaya nilai yang bisa diperoleh jauh lebih besar.
"Mereka menikmati begitu besar, hanya melepas uang Rp23.000/ekor sebagai basic price lobster pasir, serta yang mutiara Rp70.000/ekor. Maka itu apabila kita jalankan seperti itu, kemudian selisihnya itu kalau dia tahan sampai 1 tahun bisa 1 Kg, bisa Rp1 juta lebih," ungkap dia.
Dia menjelaskan apabila budidaya benih lobster sudah bisa dilakukan, maka hasil laut lainnya pun bisa masuk dalam mata rantai budidaya tersebut, dan pada akhirnya membuahkan pemasukan bagi para pembudidaya.
( )
"Coba bayangkan kalau 1 tahun itu, dihitung cost-nya, mulai dari mata rantai kepiting sampai budidaya kerang hijau sebagai makanannya lobster, itu juga mata rantainya banyak, ini juga kerja semua. Maka apabila dihitung itu cost-nya menurut saya paling hanya 30% dari selling price produk yang sudah jadi. Tahanlah sedikit. Yakin saya nanti akan ada pengusaha-pengusaha lobster sukses di Indonesia," jelasnya.
Pihaknya juga dalam 3 tahun ke depan ini akan fokus menciptakan pembudidaya lobster yang sukses di Indonesia. "Satu obsesi saya dalam 3 tahun 10 bulan sampai 2024 harus terlahir itu, entah 3 atau 4 pengusaha hebat, itu akan saya bimbing," tandas dia.
"Apabila ketekunan, metode, kita sudah bisa menguasai, saya yakin budidaya lobster ini akan menjadi produk unggulan Indonesia. Jadi jangan lagi yang menikmati lobster itu adalah Singapura dan Vietnam. Dan selama ini kita itu sudah dininabobokan, diambilin terus sama Singapura, lalu dikirim ke Vietnam," ujar dia dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (9/2/2021).
(
Baca Juga
Kemudian, kata dia, selama ini Indonesia hanya memperoleh nilai kecil dari ekspor benih lobster. Padahal, ketika sudah dibudidaya nilai yang bisa diperoleh jauh lebih besar.
"Mereka menikmati begitu besar, hanya melepas uang Rp23.000/ekor sebagai basic price lobster pasir, serta yang mutiara Rp70.000/ekor. Maka itu apabila kita jalankan seperti itu, kemudian selisihnya itu kalau dia tahan sampai 1 tahun bisa 1 Kg, bisa Rp1 juta lebih," ungkap dia.
Dia menjelaskan apabila budidaya benih lobster sudah bisa dilakukan, maka hasil laut lainnya pun bisa masuk dalam mata rantai budidaya tersebut, dan pada akhirnya membuahkan pemasukan bagi para pembudidaya.
( )
"Coba bayangkan kalau 1 tahun itu, dihitung cost-nya, mulai dari mata rantai kepiting sampai budidaya kerang hijau sebagai makanannya lobster, itu juga mata rantainya banyak, ini juga kerja semua. Maka apabila dihitung itu cost-nya menurut saya paling hanya 30% dari selling price produk yang sudah jadi. Tahanlah sedikit. Yakin saya nanti akan ada pengusaha-pengusaha lobster sukses di Indonesia," jelasnya.
Pihaknya juga dalam 3 tahun ke depan ini akan fokus menciptakan pembudidaya lobster yang sukses di Indonesia. "Satu obsesi saya dalam 3 tahun 10 bulan sampai 2024 harus terlahir itu, entah 3 atau 4 pengusaha hebat, itu akan saya bimbing," tandas dia.
(ind)
tulis komentar anda