Smart Meter Listrik Akan Terpasang ke 1 Juta Pelanggan di 2022

Rabu, 10 Februari 2021 - 19:19 WIB
Kementerian ESDM menargetkan sebanyak satu juta pelanggan listrik akan terpasang smart meter pada tahun 2022. Foto/Dok
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan sebanyak satu juta pelanggan listrik akan terpasang smart meter pada tahun 2022. Sebagai pengganti meter listrik konvensional, pemasangan ini merupakan bagian dari pembangunan jaringan tenaga listrik atau smart grid guna meningkatkan pengawasan, mutu, dan keandalan sistem kelistrikan.




Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Kementerian ESDM , Wanhar mengatakan, smart grid diyakni mampu membuat sistem tenaga listrik secara optimal dan efisien dengan memanfaatkan interaksi dua arah baik antara produsen listrik dengan konsumen.



"Ruang lingkup Smart Grid luas sekali. Mulai dari pembangkit dan automasi sistem transmisi, integrasi pembangkit terbarukan dan automasi sistem distribusi, hingga pemanfaatan dan pembangkitan mandiri," ujar Wanhar di Jakarta, Rabu (10/2/2021).

Keberadaan smart grid, sambung Wanhar, mampu membuat konsumen menjadi produsen (prosumer). Misalnya, pelanggan yang memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di rumah dapat mengirim tenaga listrik ke sistem PT PLN (Persero) dan tetap bisa memakai listrik dari PLN.

Implementasi smart grid sendiri sudah dirintis oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sejak tahun 2013 di Sumba, Nusa Tenggara Timur dengan skala kecil (Smart Micro Grid). Pembangunan tersebut merupakan hasil integrasi antara Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), PLTS dan baterai, serta Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV.

"Sistem tenaga listrik di Sumba beroperasi secara otomatis sesuai program algoritma untuk menyuplai beban. Beban dasarnya 1.200 kW dengan beban puncak 2.100 kW," ungkap Wanhar.




Sementara untuk komunikasi sistem dilakukan melalui Power Line Communication (PLC). Adapun automasi kontrol dan monitoring melalui Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) master station. Untuk kestabilan variable renewable energy (VRE) yang sifatnya intermittent pada jaringan tersebut disokong dengan dengan baterai (battery storage).
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More