Smart Meter Listrik Akan Terpasang ke 1 Juta Pelanggan di 2022

Rabu, 10 Februari 2021 - 19:19 WIB
"Di Sumba, beban puncak dan beban dasar jaraknya sangat jauh. Ini mencerminkan bahwa bebannya masih didominasi oleh rumah tangga. PLTS digunakan siang hari sekitar 5 jam. Ini digunakan untuk mengecas baterai 500 kWh. Ketika beban puncak pada malam hari, baterai digunakan untuk menyuplai jaringan di Sumba," jelas Wanhar.

"Ini mengurangi beban PLTD atau pun PLMTH. Ketika PLTS hilang dari sistem karena hujan atau mendung, bisa dengan cepat digantikan dengan PLTD yang dayanya cukup besar," lanjutnya.

Selain di Sumba, smart grid juga diterapkan untuk demo plant di Baron Techno Park, Gunung Kidul, Yogyakarta serta Floating PV (PLTS Terapung)-Battery PLTA Cirata.

Tak hanya dapat mengoptimalkan sistem tenaga listrik, Smart Grid juga dapat meningkatkan mutu dan keandalan tenaga listrik. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Perlindungan Konsumen Ketenagalistrikan Sugeng Prahoro dengan memproyeksikan satu juta pemasangan infrastruktur smart meter pada tahun 2022.

Sugeng menjelaskan, perkiraan biaya investasi untuk menggatikan meter pascabayar senilai 10 triliun rupiah dalam jangka waktu 15 tahun. "Pemasangan Smart Meter diutamakan untuk konsumen potensial dan wilayah yang layak dalam pembangunan infrastruktur AMI (Advanced Metering Infrastructure-red.). Pada tahun 2022, diproyeksikan telah terpasang meter AMI sebanyak 1 juta konsumen," tutup Sugeng.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More