AP II Siapkan Protokol The New Normal untuk Aktivitas Bandara
Minggu, 17 Mei 2020 - 23:00 WIB
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menyiapkan protokol guna mengantisipasi skenario The New Normal di tengah pandemi global Covid-19. Sebelumnya PT Angkasa Pura II telah menerima surat dari Menteri BUMN untuk menyiapkan protokol guna mengantisipasi skenario The New Normal di tengah pandemi global Covid-19.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan telah menetapkan Task Force Penanganan Covid-19, dan segera merumuskan Protokol Penanganan Covid-19 terkait tiga aktivitas kebandarudaraan yaitu Operasional, Pelayanan dan Komersial, selain tentunya juga mengenai proses bisnis di internal perseroan seperti misalnya saja mengenai keputusan karyawan bekerja dari rumah dan bekerja di kantor.
"Sesuai arahan menteri BUMN, setiap BUMN termasuk PT Angkasa Pura II saat ini sudah diminta mempersiapkan protokol guna mengantisipasi The New Normal di tengah Covid-19 sejalan dengan bidang usaha masing-masing," ujar Awaluddin di Jakarta, Minggu (17/5/2020).
(Baca Juga: Berhemat di Tengah Pandemi, AP II Revisi Belanja Modal Jadi Rp1,5 T)
Awaluddin menegaskan, implementasi protokol The New Normal tersebut bergantung dari keputusan resmi pemerintah atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Protokol The New Normal BUMN memperhatikan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] dan diberlakukan jika ada keputusan resmi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau dari pemerintah. Belum ada tanggal pasti pemberlakukan protokol ini, baik mengenai kapan karyawan harus kembali bekerja dari kantor serta kriteria siapa saja yang harus bekerja di kantor," ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan protokol The New Normal di lingkungan kebandaraan akan lebih mengedepankan layanan dengan teknologi informasi dan memperhatikan physical distancing.
"Misalnya, personel PT Angkasa Pura II di bandara akan dilengkapi seragam khusus atau APD, kemudian sistem biometrik bisa saja digunakan kaitannya dengan pelayanan, keselamatan dan keamanan penerbangan. Lalu kepada maskapai dan penumpang akan diarahkan untuk lebih menggunakan self check in kiosk, mobile check in dan web check in, dibandingkan dengan datang ke konter check in," katanya.
Di samping itu, protokol The New Normal juga akan menyentuh aktivitas tenant komersial misalnya adanya kewajiban bagi tenant untuk menyediakan hand sanitizer, dan diarahkan untuk menerapkan transaksi secara nontunai (cashless) menggunakan kartu atau dompet elektronik, serta menerapkan prosedur physical distancing.
Adapun, timeline implementasi protokol The New Normal ini akan diajukan ke Kementerian BUMN pada 25 Mei 2020. "Yang jelas, kami siap mengantisipasi skenario The New Normal karena memang sudah sejak 4 tahun terakhir ini pengembangan bandara-bandara PT Angkasa Pura II mengarah ke digitalisasi untuk mewujudkan Smart Digital Airport di Indonesia," pungkasnya.
PT Angkasa Pura II merupakan BUMN yang bergerakan di dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan yang saat ini mengelola 19 bandara di Indonesia. Adapun saat ini PT Angkasa Pura II juga telah melakukan sejumlah penyesuaian operasional sehingga seluruh bandara perseroan tetap beroperasi guna mendukung berbagai program mengatasi Covid-19.
President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, perseroan telah menetapkan Task Force Penanganan Covid-19, dan segera merumuskan Protokol Penanganan Covid-19 terkait tiga aktivitas kebandarudaraan yaitu Operasional, Pelayanan dan Komersial, selain tentunya juga mengenai proses bisnis di internal perseroan seperti misalnya saja mengenai keputusan karyawan bekerja dari rumah dan bekerja di kantor.
"Sesuai arahan menteri BUMN, setiap BUMN termasuk PT Angkasa Pura II saat ini sudah diminta mempersiapkan protokol guna mengantisipasi The New Normal di tengah Covid-19 sejalan dengan bidang usaha masing-masing," ujar Awaluddin di Jakarta, Minggu (17/5/2020).
(Baca Juga: Berhemat di Tengah Pandemi, AP II Revisi Belanja Modal Jadi Rp1,5 T)
Awaluddin menegaskan, implementasi protokol The New Normal tersebut bergantung dari keputusan resmi pemerintah atau Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
"Protokol The New Normal BUMN memperhatikan penetapan Pembatasan Sosial Berskala Besar [PSBB] dan diberlakukan jika ada keputusan resmi dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau dari pemerintah. Belum ada tanggal pasti pemberlakukan protokol ini, baik mengenai kapan karyawan harus kembali bekerja dari kantor serta kriteria siapa saja yang harus bekerja di kantor," ujar Muhammad Awaluddin.
Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin mengatakan protokol The New Normal di lingkungan kebandaraan akan lebih mengedepankan layanan dengan teknologi informasi dan memperhatikan physical distancing.
"Misalnya, personel PT Angkasa Pura II di bandara akan dilengkapi seragam khusus atau APD, kemudian sistem biometrik bisa saja digunakan kaitannya dengan pelayanan, keselamatan dan keamanan penerbangan. Lalu kepada maskapai dan penumpang akan diarahkan untuk lebih menggunakan self check in kiosk, mobile check in dan web check in, dibandingkan dengan datang ke konter check in," katanya.
Di samping itu, protokol The New Normal juga akan menyentuh aktivitas tenant komersial misalnya adanya kewajiban bagi tenant untuk menyediakan hand sanitizer, dan diarahkan untuk menerapkan transaksi secara nontunai (cashless) menggunakan kartu atau dompet elektronik, serta menerapkan prosedur physical distancing.
Adapun, timeline implementasi protokol The New Normal ini akan diajukan ke Kementerian BUMN pada 25 Mei 2020. "Yang jelas, kami siap mengantisipasi skenario The New Normal karena memang sudah sejak 4 tahun terakhir ini pengembangan bandara-bandara PT Angkasa Pura II mengarah ke digitalisasi untuk mewujudkan Smart Digital Airport di Indonesia," pungkasnya.
PT Angkasa Pura II merupakan BUMN yang bergerakan di dalam bidang pelayanan jasa kebandarudaraan yang saat ini mengelola 19 bandara di Indonesia. Adapun saat ini PT Angkasa Pura II juga telah melakukan sejumlah penyesuaian operasional sehingga seluruh bandara perseroan tetap beroperasi guna mendukung berbagai program mengatasi Covid-19.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda