Proyek Infrastruktur Jalan Terus dengan Terobosan Pembiayaan
Selasa, 16 Februari 2021 - 06:04 WIB
Bahkan, kata Fauzan, pihaknya mendapat dukungan dan bantuan dari pemerintah dalam pengerjaan JTSS. Sehingga untuk likuiditas Hutama Karya (persero) masih dapat ditanggulangi dan belum pada level memprihatinkan.
“Likuiditas kami terjaga pada level yang manageable. Dalam pembangunan proyek JTTS, kami mendapat dukungan dari pemerintah dengan penambahan PMN sebesar Rp11 triliun pada 2020 serta construction support,” tambahnya.
Selain mendapat bantuan dari pemerintah, pihaknya juga melakukan berbagai upaya alternatif pendanaan melalui creative financing untuk menjaga likuiditas. Misalnya pendanaan perbankan nasional maupun multinasional hingga penerbitan obligasi.
“Dengan kondisi saat ini, perusahaan berharap Pemerintah dapat terus mendukung kebutuhan pendanaan tersebut sehingga Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan,” pungkasnya.
Pengamat bisnis dari Universitas Indonesia (UI) Deni Denial Kesa menilai kinerja perusahaan BUMN di masa pandemi mengalami tekanan. Imbasnya, sejumlah perusahaan ada yang melakukan restrukturisasi dan efisiensi.
“Mau tidak mau mereka melakukan restrukturisasi utang serta efisiensi belanja modal,” katanya kepada KORAN SINDO kemarin.
Kendati dengan kondisi terbebani pademi, namun Deni optimistis BUMN masih bisa bangkit kendati akan memerlukan waktu. Untuk membantu BUMN dalam menghadapi penugasan di tengah keterbatasan sumber daya, pemerintah diimbau untuk lebih berbenah. Misalnya, dengan memfasilitasi restrukturisasi dalam skala besar sebagaian pinjaman.
“Pemerintah juga harus bisa melalukan proses pengawasan dan audit berkelanjutan yang tepat sasaran. Langkah Menteri BUMN Erick Tohir dalam mengelola Krakatau Steel dan merestrukturisasi hutang perlu dicontoh meski belum memperlihatkan produktifitas secara maksimal tapi paling tidak kemampuan membayar utangnya meningkat secara signifikan,” ucapnya.
“Likuiditas kami terjaga pada level yang manageable. Dalam pembangunan proyek JTTS, kami mendapat dukungan dari pemerintah dengan penambahan PMN sebesar Rp11 triliun pada 2020 serta construction support,” tambahnya.
Selain mendapat bantuan dari pemerintah, pihaknya juga melakukan berbagai upaya alternatif pendanaan melalui creative financing untuk menjaga likuiditas. Misalnya pendanaan perbankan nasional maupun multinasional hingga penerbitan obligasi.
“Dengan kondisi saat ini, perusahaan berharap Pemerintah dapat terus mendukung kebutuhan pendanaan tersebut sehingga Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dapat rampung sesuai dengan target yang telah ditentukan,” pungkasnya.
Pengamat bisnis dari Universitas Indonesia (UI) Deni Denial Kesa menilai kinerja perusahaan BUMN di masa pandemi mengalami tekanan. Imbasnya, sejumlah perusahaan ada yang melakukan restrukturisasi dan efisiensi.
“Mau tidak mau mereka melakukan restrukturisasi utang serta efisiensi belanja modal,” katanya kepada KORAN SINDO kemarin.
Kendati dengan kondisi terbebani pademi, namun Deni optimistis BUMN masih bisa bangkit kendati akan memerlukan waktu. Untuk membantu BUMN dalam menghadapi penugasan di tengah keterbatasan sumber daya, pemerintah diimbau untuk lebih berbenah. Misalnya, dengan memfasilitasi restrukturisasi dalam skala besar sebagaian pinjaman.
“Pemerintah juga harus bisa melalukan proses pengawasan dan audit berkelanjutan yang tepat sasaran. Langkah Menteri BUMN Erick Tohir dalam mengelola Krakatau Steel dan merestrukturisasi hutang perlu dicontoh meski belum memperlihatkan produktifitas secara maksimal tapi paling tidak kemampuan membayar utangnya meningkat secara signifikan,” ucapnya.
(ynt)
tulis komentar anda