RI Sangat Terlambat Bentuk LPI, Tapi Jokowi Pede Bisa Kejar Ketertinggalan

Selasa, 16 Februari 2021 - 13:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yakin LPI yang dimiliki Indonesia bisa mengejar ketertinggalan. Foto/Dok
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa Indonesia termasuk negara yang sangat terlambat dalam pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) . Menurutnya beberapa negara di dunia telah membentuk SWF tersebut selama puluhan tahun.

“Negara seperti Uni Emirat Arab, Tiongkok, Norwegia, Saudi Arabia, Singapura, Kuwait, dan Qatar telah 30 tahun sampai 40 tahun yang lalu memiliki, mempunyai Sovereign Wealth Fund dan telah mempunyai akumulasi dana yang besar untuk pembiayaan pembangunan,” kata Jokowi saat memperkenalkan jajaran direksi LPI atau Indonesia Investment Authority (INA) di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/2/2021).






Meski terlambat, Mantan Gubernur DKI Jakarta yakin LPI yang dimiliki Indonesia bisa mengejar ketertinggalan. “Walaupun lahir belakangan, dan tidak ada kata terlambat. Saya meyakini, INA mampu mengejar ketertinggalannya dan mampu memperoleh kepercayaan nasional dan internasional,” tuturnya.

Pada kesempatan itu Jokowi menegaskan, bahwa LPI memiliki posisi yang sangat strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan. Utamanya dalam meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara secara jangka panjang. Selain itu juga menyediakan alternatif pembiayaan bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.

“Melalui keberadaan INA, kita akan mengurangi kesenjangan kemampuan pendanaan domestik dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan. INA akan menjadi mitra strategis bagi para investor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Agar tersedia pembiayaan yang cukup untuk program pembangunan khususnya program pembangunan infras nasional,” pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More