Waspada! Jalan Tol Semarang-Batang Rawan Longsor
Rabu, 17 Februari 2021 - 16:55 WIB
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) buka suara terkait potensi longsor pada jalan tol Batang - Semarang. Di mana perseroan membenarkan mengenai kabar adanya potensi longsor di jalan Tol Semarang-Batang.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Prajudi mengatakan, ada penurunan tanah yang terjadi pada KM 350+600 dan KM 364+500 jalur arah Semarang. Sehingga terjadi penurunan tanah pada rounding. "Mengakibatkan sebagian perkerasan rigid pada bahu jalan menggantung serta kerusakan cross drain dan saluran DS-9," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (17/2/2021).
Menurut Prajudi, penurunan tanah ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi. Sehingga tanah menjadi jenuh dan menyebabkan sliding pada tanah yang asli. "Hal ini disebabkan oleh hujan yang berkepanjangan sehingga membuat tanah menjadi jenuh dan menyebabkan sliding pada tanah asli sehingga kaki timbunan bergeser," jelasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Anggota BPJT Unsur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahbullah Nurdin mengatakan pihaknya sedang memantau kondisi beberapa jalan tol di tengah musim penghujan ini. Tujuannya agar kejadian jalan ambles yang terjadi di tol Cikopo - Palimanan (Cipali) tidak terjadi lagi. Salah satu yang saat ini sedang dipantau adalah Jalan tol Batang-Semarang. Tepatnya pada Kilometer (Km) 350 dan 364.
Menurut Nurdin, jalan tol tersebut memiliki potensi untuk mengalami longsor. Mengingat curah hujan yang diperkirakan masih akan terus tinggi dalam beberapa hari ke depan. "Kita juga sedang pantau Km 350 dan Km 364 Batang - Semarang yang ada potensi untuk longsor," ucapnya.
Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Prajudi mengatakan, ada penurunan tanah yang terjadi pada KM 350+600 dan KM 364+500 jalur arah Semarang. Sehingga terjadi penurunan tanah pada rounding. "Mengakibatkan sebagian perkerasan rigid pada bahu jalan menggantung serta kerusakan cross drain dan saluran DS-9," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia, Rabu (17/2/2021).
Menurut Prajudi, penurunan tanah ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi. Sehingga tanah menjadi jenuh dan menyebabkan sliding pada tanah yang asli. "Hal ini disebabkan oleh hujan yang berkepanjangan sehingga membuat tanah menjadi jenuh dan menyebabkan sliding pada tanah asli sehingga kaki timbunan bergeser," jelasnya.
Sebelumnya, Pelaksana Harian (Plh) Anggota BPJT Unsur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahbullah Nurdin mengatakan pihaknya sedang memantau kondisi beberapa jalan tol di tengah musim penghujan ini. Tujuannya agar kejadian jalan ambles yang terjadi di tol Cikopo - Palimanan (Cipali) tidak terjadi lagi. Salah satu yang saat ini sedang dipantau adalah Jalan tol Batang-Semarang. Tepatnya pada Kilometer (Km) 350 dan 364.
Menurut Nurdin, jalan tol tersebut memiliki potensi untuk mengalami longsor. Mengingat curah hujan yang diperkirakan masih akan terus tinggi dalam beberapa hari ke depan. "Kita juga sedang pantau Km 350 dan Km 364 Batang - Semarang yang ada potensi untuk longsor," ucapnya.
(nng)
tulis komentar anda