Liberta Hotels Lakukan Terobosan di Saat Industri Perhotelan Tengah Lesu
Selasa, 23 Februari 2021 - 21:59 WIB
JAKARTA - Dalam rangka meningkatkan bisnis perhotelan di tengah pandemi Covid 19 , Liberta Hotels International melakukan terobosan baru dengan menggandeng Adonara Hotels Group sebagai mitra kerja strategis untuk mengembangkanbisnis perhotelan di Indonesia di bawah bendera Liberta Hotels International.
Kerja sama ini diharapkan memberikan dampak positif di tengah situasi bisnis perhotelan yang kurang kondusif. Kehadiran Liberta Hotels International memberikan warna tersendiri sekaligus sebagai pembeda dengan hotel operator lainnya.
Niken, Corporate Operational Director Liberta Hotels International, mengatakan untuk memperkuat sektor perhotelan, Liberta Hotels International tidak hanya hadir sebagai hotel operator, tetapi sekaligus sebagai Investor yang memberikan stimulus atau insentif untuk pemulihan dunia pariwisata, khususnya di industri perhotelan. ( Baca juga:Hotel Dijual di Lapak Online, PHRI: Cash flow Memang Sudah Parah )
Dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor perhotelan, maka khusus tahun ini Liberta akan mengalokasikan anggaran sebagai incentive atau stimulus dengan program rebranding, khusus untuk 35 hotel di Pulau Jawa dan Bali.
Menurut Niken, langkah itu adalah tanggung jawab moral sebagai mitra bisnis yang saling memberikan support dalam pengembangan usaha bersama. Bentuk insentif yang dilakukan ke setiap properti tentu mempunya nilai yang berbeda sesuai dengan ukuran dari hotel itu sendiri dan kategori bintang masing-masing hotel.
"Investasi yang kami lakukan semata mata untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan hotel itu sendiri, di mana alokasinya bisa dalam rebranding, renovasi ataupun modal kerja,” papar Niken, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/2/2021).
Niken menambahkan, salah satu development yang menjadi fokus Liberta Hotel International adalah melakukan digitalisasi development yang disebut sebagai E-Butler Liberta Hotels, baik sebagai guest room assistant, booking engine, self check in, maupun smart operating system.
“Konsep ini akan mengurangi biaya investasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam operasional hotel,” terang Niken.
Liberta Hotels International mengusung tiga brand, yaitu Liberta Home (residence, non bintang, jumlah kamar minimal 50, ukuran kamar minimal 10-14 m2. Lalu ada Liberta Hub (ukuran kamar 14-16 m2 , minimal 50 – 100 kamar). Liberta Hotel, ukuran kamar minimal 16-21 m2 , dengan jumlah kamar minimal 100 kamar, dan Liberta Collection khususnya bintang empat (4).
Melalui tangan dingin ujar Ruben Amor, VP Development Liberta Hotel International, dengan berbagai pengalaman sebagai direktur bisnis development andal yang sukses membesarkan Aston Group, Premier Inn London, Plateno Hotels Group China, dan Adonara Hotels Group, dirinya optimistis bahwa di tengah pandemi sektor perhotelan akan kembali normal di awal tahun 2022.
“Momen ini merupakan saat yang tepat berbenah, mempersiapakan diri, melakukan renovasi atau menyelesaikan projek yang saat ini dalam pembangunan dan diharapkan awal tahun depan sudah bisa beroperasi secara normal,” ujar Ruben. ( Baca juga:Dicecar 31 Pertanyaan, Polisi Sebut Gabriella Lampirkan Bukti Baru )
Liberta Hotel International terus mengembangkan kerja sama kemitraan dengan mengusung beberapa merek dagang seperti Liberta Home Yogyakarta, Liberta Home Depok, Liberta Hub Blok M Jakarta, Liberta Hotel Kemang, Liberta Hotel Petitenget Bali, Maxolie Hotel & Convention Kebumen, Amanuba Resort Bogor, dan beberapa project dalam tahap pembangunan dan finishing yang diharapkan akan beroperasi pada akhir 2021.
Kerja sama ini diharapkan memberikan dampak positif di tengah situasi bisnis perhotelan yang kurang kondusif. Kehadiran Liberta Hotels International memberikan warna tersendiri sekaligus sebagai pembeda dengan hotel operator lainnya.
Niken, Corporate Operational Director Liberta Hotels International, mengatakan untuk memperkuat sektor perhotelan, Liberta Hotels International tidak hanya hadir sebagai hotel operator, tetapi sekaligus sebagai Investor yang memberikan stimulus atau insentif untuk pemulihan dunia pariwisata, khususnya di industri perhotelan. ( Baca juga:Hotel Dijual di Lapak Online, PHRI: Cash flow Memang Sudah Parah )
Dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor perhotelan, maka khusus tahun ini Liberta akan mengalokasikan anggaran sebagai incentive atau stimulus dengan program rebranding, khusus untuk 35 hotel di Pulau Jawa dan Bali.
Menurut Niken, langkah itu adalah tanggung jawab moral sebagai mitra bisnis yang saling memberikan support dalam pengembangan usaha bersama. Bentuk insentif yang dilakukan ke setiap properti tentu mempunya nilai yang berbeda sesuai dengan ukuran dari hotel itu sendiri dan kategori bintang masing-masing hotel.
"Investasi yang kami lakukan semata mata untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan hotel itu sendiri, di mana alokasinya bisa dalam rebranding, renovasi ataupun modal kerja,” papar Niken, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/2/2021).
Niken menambahkan, salah satu development yang menjadi fokus Liberta Hotel International adalah melakukan digitalisasi development yang disebut sebagai E-Butler Liberta Hotels, baik sebagai guest room assistant, booking engine, self check in, maupun smart operating system.
“Konsep ini akan mengurangi biaya investasi baik secara langsung maupun tidak langsung dalam operasional hotel,” terang Niken.
Liberta Hotels International mengusung tiga brand, yaitu Liberta Home (residence, non bintang, jumlah kamar minimal 50, ukuran kamar minimal 10-14 m2. Lalu ada Liberta Hub (ukuran kamar 14-16 m2 , minimal 50 – 100 kamar). Liberta Hotel, ukuran kamar minimal 16-21 m2 , dengan jumlah kamar minimal 100 kamar, dan Liberta Collection khususnya bintang empat (4).
Melalui tangan dingin ujar Ruben Amor, VP Development Liberta Hotel International, dengan berbagai pengalaman sebagai direktur bisnis development andal yang sukses membesarkan Aston Group, Premier Inn London, Plateno Hotels Group China, dan Adonara Hotels Group, dirinya optimistis bahwa di tengah pandemi sektor perhotelan akan kembali normal di awal tahun 2022.
“Momen ini merupakan saat yang tepat berbenah, mempersiapakan diri, melakukan renovasi atau menyelesaikan projek yang saat ini dalam pembangunan dan diharapkan awal tahun depan sudah bisa beroperasi secara normal,” ujar Ruben. ( Baca juga:Dicecar 31 Pertanyaan, Polisi Sebut Gabriella Lampirkan Bukti Baru )
Liberta Hotel International terus mengembangkan kerja sama kemitraan dengan mengusung beberapa merek dagang seperti Liberta Home Yogyakarta, Liberta Home Depok, Liberta Hub Blok M Jakarta, Liberta Hotel Kemang, Liberta Hotel Petitenget Bali, Maxolie Hotel & Convention Kebumen, Amanuba Resort Bogor, dan beberapa project dalam tahap pembangunan dan finishing yang diharapkan akan beroperasi pada akhir 2021.
(uka)
tulis komentar anda