Jangan Lengah, BPS Ingatkan Pandemi Masih Bayangi Ekonomi
Senin, 01 Maret 2021 - 14:55 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mewanti-wanti agar seluruh pihak tetap mewaspadai penyebaran pandemi Covid-19 . Suhariyanto mengatakan, bila lengah, infeksi Covid-19 bisa meningkat dan menyebabkan kegiatan dan aktivitas masyarakat kembali turun.
"Tentunya ini semua perlu kita waspadai, karena pandemi akan menyebabkan mobilitas berkurang, roda ekonomi bergerak melambat, sehingga berpengaruh ke pendapatan, dan pada akhirnya berpengaruh kepada lemahnya permintaan," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3/2021).
Selanjutnya Suhariyanto meminta masyarakat untuk tak henti-hentinya memerangi penyebaran pandemi Covid-19 dengan vaksinasi dan rutin menegakkan 5M. Harapannya, ekonomi bisa berpacu kembali.
Lambatnya gerak ekonomi terlihat dari tingkat inflasi yang rendah. Suhariyanto mengatakan, pada Februari 2021, tingkat inflasi tahunannya hanya sebesar 1,38%, lebih lambat bila dibandingkan dengan tingkat inflasi Januari 2021 sebesar 1,55% (yoy) maupun Februari 2020 yang sebesar 2,98% (yoy).
"Jadi ini mengindikasikan bahwa sampai dengan akhir Februari 2021, dampak pandemi Covid-19 ini masih terus membayang-bayangi perekonomian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara," jelasnya.
"Tentunya ini semua perlu kita waspadai, karena pandemi akan menyebabkan mobilitas berkurang, roda ekonomi bergerak melambat, sehingga berpengaruh ke pendapatan, dan pada akhirnya berpengaruh kepada lemahnya permintaan," ujar Suhariyanto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (1/3/2021).
Selanjutnya Suhariyanto meminta masyarakat untuk tak henti-hentinya memerangi penyebaran pandemi Covid-19 dengan vaksinasi dan rutin menegakkan 5M. Harapannya, ekonomi bisa berpacu kembali.
Lambatnya gerak ekonomi terlihat dari tingkat inflasi yang rendah. Suhariyanto mengatakan, pada Februari 2021, tingkat inflasi tahunannya hanya sebesar 1,38%, lebih lambat bila dibandingkan dengan tingkat inflasi Januari 2021 sebesar 1,55% (yoy) maupun Februari 2020 yang sebesar 2,98% (yoy).
"Jadi ini mengindikasikan bahwa sampai dengan akhir Februari 2021, dampak pandemi Covid-19 ini masih terus membayang-bayangi perekonomian, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di berbagai negara," jelasnya.
(fai)
tulis komentar anda