Teten Puji Usulan ITB Soal Platform Model Kewirausahaan Nasional
Senin, 01 Maret 2021 - 23:47 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan bahwa pihaknya mengapresiasi usulan terkait dengan platform kewirausahaan nasional yang digulirkan kalangan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) .
"Platform model kewirausahaan tersebut juga dipakai di Jepang. Dan pemerintah akan menyediakan biaya untuk start-up buatan mahasiswa yang masuk dalam program inkubator," ucap Teten pada acara diskusi Potensi Kerja Sama Pengembangan Kewirausahaan secara daring di Jakarta, Senin (1/3/2021). ( Baca juga:Kemnaker Jajaki Kerja Sama Wirausaha dengan PNM )
Teten berharap program ini juga mampu menjadi jawaban atas pertanyaan arah ekonomi Indonesia ke depan, di saat teknologi digital menjadi salah satu kuncinya. Dia juga memberikan usulan nantinya dalam program Pra-Inkubasi diperlukan penyaringan untuk produk atau model bisnis mana yang sudah unggul dan mana produk yang perlu dilakukan pendampingan secara serius.
"Secara keseluruhan, saya merasa cocok dan setuju dengan program-program usulan yang diberikan ITB," tandas Teten.
Teten pun meminta Deputi Kewirausahaan untuk mengakomodasi usulan tersebut untuk diteruskan menjadi usulan Kementerian Koperasi dan UKM kepada Bappenas. "Pasalnya, hal tersebut sejalan dengan output dari KemenkopUKM yang ingin mencetak wirausaha unggul berbasis teknologi sehingga UMKM kita dapat lebih bersaing," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Unit Pengembangan SDM Pelatihan ITB Dr. Yuni Ros menjelaskan bahwa ITB sudah menyusun beberapa strategi terkait dengan pengembangan kewirausahaan secara nasional.
Di antaranya, melalui penyusunan kebijakan, menciptakan ekosistem kewirausahaan secara kelembagaan, meningkatkan talent atau SDM dengan sertifikasi, hingga promosi dan sosialisasi program atau penyuluhan.
Beberapa usulan program tersebut adalah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BB 2021), Bangga Perusahaan Rintisan Indonesia, Peluncuran Jaringan Kewirausahaan Nasional (National Enterpreneurship Network/NEN), Peluncuran Platform, dan Kewirausahaan Nasional (National Enterpreneurship Platform).
"Usulan tersebut dilatarbelakangi dengan beberapa poin. Seperti rasio kewirausahaan di Indonesia yang masih jauh dari target, besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap wirausaha, hingga adanya tren ekonomi digital," jelas Yuni. ( Baca juga:Divonis 2 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Leonardo Tak Terbukti Menyuap Anggota BPK )
Selain itu, lanjut Yuni, tidak adanya pengetahuan terkait kewirausahaan secara terpadu, bahkan belum tumbuhnya budaya komersialisasi inovasi. "ITB juga memberikan usulan untuk membuat desain sebuah platform kewirausahaan nasional, dan platform tersebut nantinya diproyeksikan untuk memantau segala aktifitas dari program kewirausahaan yang ada," kata Yuni.
Menurut Yuni, itu dapat dijalankan mulai dari kementerian hingga seluruh provinsi di Indonesia, dengan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai akseleratornya.
"Platform model kewirausahaan tersebut juga dipakai di Jepang. Dan pemerintah akan menyediakan biaya untuk start-up buatan mahasiswa yang masuk dalam program inkubator," ucap Teten pada acara diskusi Potensi Kerja Sama Pengembangan Kewirausahaan secara daring di Jakarta, Senin (1/3/2021). ( Baca juga:Kemnaker Jajaki Kerja Sama Wirausaha dengan PNM )
Teten berharap program ini juga mampu menjadi jawaban atas pertanyaan arah ekonomi Indonesia ke depan, di saat teknologi digital menjadi salah satu kuncinya. Dia juga memberikan usulan nantinya dalam program Pra-Inkubasi diperlukan penyaringan untuk produk atau model bisnis mana yang sudah unggul dan mana produk yang perlu dilakukan pendampingan secara serius.
"Secara keseluruhan, saya merasa cocok dan setuju dengan program-program usulan yang diberikan ITB," tandas Teten.
Teten pun meminta Deputi Kewirausahaan untuk mengakomodasi usulan tersebut untuk diteruskan menjadi usulan Kementerian Koperasi dan UKM kepada Bappenas. "Pasalnya, hal tersebut sejalan dengan output dari KemenkopUKM yang ingin mencetak wirausaha unggul berbasis teknologi sehingga UMKM kita dapat lebih bersaing," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Unit Pengembangan SDM Pelatihan ITB Dr. Yuni Ros menjelaskan bahwa ITB sudah menyusun beberapa strategi terkait dengan pengembangan kewirausahaan secara nasional.
Di antaranya, melalui penyusunan kebijakan, menciptakan ekosistem kewirausahaan secara kelembagaan, meningkatkan talent atau SDM dengan sertifikasi, hingga promosi dan sosialisasi program atau penyuluhan.
Beberapa usulan program tersebut adalah Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BB 2021), Bangga Perusahaan Rintisan Indonesia, Peluncuran Jaringan Kewirausahaan Nasional (National Enterpreneurship Network/NEN), Peluncuran Platform, dan Kewirausahaan Nasional (National Enterpreneurship Platform).
"Usulan tersebut dilatarbelakangi dengan beberapa poin. Seperti rasio kewirausahaan di Indonesia yang masih jauh dari target, besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap wirausaha, hingga adanya tren ekonomi digital," jelas Yuni. ( Baca juga:Divonis 2 Tahun Penjara, Kuasa Hukum: Leonardo Tak Terbukti Menyuap Anggota BPK )
Selain itu, lanjut Yuni, tidak adanya pengetahuan terkait kewirausahaan secara terpadu, bahkan belum tumbuhnya budaya komersialisasi inovasi. "ITB juga memberikan usulan untuk membuat desain sebuah platform kewirausahaan nasional, dan platform tersebut nantinya diproyeksikan untuk memantau segala aktifitas dari program kewirausahaan yang ada," kata Yuni.
Menurut Yuni, itu dapat dijalankan mulai dari kementerian hingga seluruh provinsi di Indonesia, dengan Kementerian Koperasi dan UKM sebagai akseleratornya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda