Inovasi Teknologi Masih Dikuasai Bangsa Lain, HIPMI: Tidak Jatuh dari Langit
Jum'at, 05 Maret 2021 - 15:06 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Mardani H. Maming menilai teknologi yang ada saat ini masih dikuasai oleh bangsa lain. Ia berharap agar semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan teknologi supaya dapat meningkatkan perekonomian di masa depan.
"Sayangnya teknologi sebagian besar masih dikuasai bangsa lain, tanpa ada upaya penciptaan dan pengembangan dari anak bangsa. Inovasi dan teknologi tidak jatuh dari langit, tapi lahir dari keseriusan anak bangsa dalam meneliti dan mengkajinya di laboratorium dan dilingkungan sosial." kata Maming dalam sambutanya saat pembukaan Rakernas Hipmi , Jumat (5/3/2021).
Untuk itu, kata Maming, inovasi dan teknologi perlu didorong dan ditingkatkan melalui kerja sama kemitraan antara kampus dan lembaga penelitian sebagai inovator, di dukung oleh lembaga pemerintah di bidang riset dan teknologi, dikembangkan oleh dunia usaha dan dibiayai oleh lembaga pembiayaan.
"Selama ini tidak tercipta hubungan yang simbiosis dari empat bagian ini," ujarnya
Menurutnya, kampus dan Lembaga penelitian seyogyanya meningkatkan riset di bidang yang terkait dengan pengembangan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Sementara, dunia usaha terutama kalangan pengusaha muda dapat mengembangkannya secara ekonomi dan menerapkan dalam kegiatan usahanya.
Sedangkan, lembaga pembiayaan baik perbankan maupun non bank juga perlu meningkatkan perhatian pada kalangan pengusaha muda terutama yang berbasis inovasi dan teknologi. Tentu saja semuanya membutuhkan dukungan pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi dan kementerian terkait lainnya.
"Sekiranya keempat kelembagaan ini dapat terhubung dan bekerjasama dengan baik, kita akan melihat bangkitnya perekonomian Indonesia yang lebih berdaya saing di masa depan. HIPMI siap berkontribusi positif untuk pengembangan kerja sama ini," tandasnya.
"Sayangnya teknologi sebagian besar masih dikuasai bangsa lain, tanpa ada upaya penciptaan dan pengembangan dari anak bangsa. Inovasi dan teknologi tidak jatuh dari langit, tapi lahir dari keseriusan anak bangsa dalam meneliti dan mengkajinya di laboratorium dan dilingkungan sosial." kata Maming dalam sambutanya saat pembukaan Rakernas Hipmi , Jumat (5/3/2021).
Untuk itu, kata Maming, inovasi dan teknologi perlu didorong dan ditingkatkan melalui kerja sama kemitraan antara kampus dan lembaga penelitian sebagai inovator, di dukung oleh lembaga pemerintah di bidang riset dan teknologi, dikembangkan oleh dunia usaha dan dibiayai oleh lembaga pembiayaan.
"Selama ini tidak tercipta hubungan yang simbiosis dari empat bagian ini," ujarnya
Menurutnya, kampus dan Lembaga penelitian seyogyanya meningkatkan riset di bidang yang terkait dengan pengembangan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Sementara, dunia usaha terutama kalangan pengusaha muda dapat mengembangkannya secara ekonomi dan menerapkan dalam kegiatan usahanya.
Sedangkan, lembaga pembiayaan baik perbankan maupun non bank juga perlu meningkatkan perhatian pada kalangan pengusaha muda terutama yang berbasis inovasi dan teknologi. Tentu saja semuanya membutuhkan dukungan pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi dan kementerian terkait lainnya.
"Sekiranya keempat kelembagaan ini dapat terhubung dan bekerjasama dengan baik, kita akan melihat bangkitnya perekonomian Indonesia yang lebih berdaya saing di masa depan. HIPMI siap berkontribusi positif untuk pengembangan kerja sama ini," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda