Puluhan Tahun Impor Mesin, Jokowi: Jangan Cuma Beli Jadi, Akuisisi Teknologinya!
Senin, 08 Maret 2021 - 12:07 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa Indonesia harus memulai untuk tidak hanya sekedar membeli mesin jadi tapi juga mengakuisisi teknologinya. Menurut dia, kebiasaan membeli mesin jadi ini sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, sehingga hingga kini Indonesia tidak bisa membuat teknologi itu.
“Sering kita hanya terima kunci, terima jadi, akhirnya berpuluh-puluh tahun kita tidak bisa membuat teknologi itu. Jadi jangan sekadar membeli mesin jadi, sekaligus bersama seluruh ahlinya tapi kita harus membuat kerja sama produksi teknologi di Indonesia,” katanya dalam Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tahun 2021, di Istana Negara, Senin (8/3/2021).
“Ini tolong digarisbawahi, harus membuat kerja sama produksi teknologi di Indonesia yang melibatkan para teknolog Indonesia. Sehingga transfer pengetahuan dan transfer pengalamannya itu berjalan,” lanjutnya.
Terkait hal ini, Jokowi meminta agar BPPT menjadi lembaga akuisisi teknologi maju dari manapun. Menurut dia, akuisisi teknologi ini merupakan langkah untuk percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia.
“Teknologi yang kita butuhkan untuk pemulihan ekonomi nasional mungkin saja belum diproduksi di dalam negeri. Jadi strategi akuisisi teknologi dari luar negeri menjadi kunci percepatan pembangunan ekonomi kita. BPPT harus menyiapkan strategi akuisisi teknologi dari luar yang sangat bermanfaatkan dan bisa diimplementasikan secara cepat,” paparnya.
Dia mengatakan bahwa perintah akuisisi teknologi ini bukan hanya untuk BPPT tapi juga seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju. Terutama Menko Maritim dan Investasi, Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM.
“Dengan kekuatan pasar raksasa yang kita miliki, kekuatan pasar besar yang kita miliki juga dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, kita punya leverage yang kuat. Pikirkan betul cara-cara cerdas untuk melakukan akuisisi teknologi ini secara murah,” pungkasnya.
“Sering kita hanya terima kunci, terima jadi, akhirnya berpuluh-puluh tahun kita tidak bisa membuat teknologi itu. Jadi jangan sekadar membeli mesin jadi, sekaligus bersama seluruh ahlinya tapi kita harus membuat kerja sama produksi teknologi di Indonesia,” katanya dalam Rakernas Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Tahun 2021, di Istana Negara, Senin (8/3/2021).
“Ini tolong digarisbawahi, harus membuat kerja sama produksi teknologi di Indonesia yang melibatkan para teknolog Indonesia. Sehingga transfer pengetahuan dan transfer pengalamannya itu berjalan,” lanjutnya.
Terkait hal ini, Jokowi meminta agar BPPT menjadi lembaga akuisisi teknologi maju dari manapun. Menurut dia, akuisisi teknologi ini merupakan langkah untuk percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia.
“Teknologi yang kita butuhkan untuk pemulihan ekonomi nasional mungkin saja belum diproduksi di dalam negeri. Jadi strategi akuisisi teknologi dari luar negeri menjadi kunci percepatan pembangunan ekonomi kita. BPPT harus menyiapkan strategi akuisisi teknologi dari luar yang sangat bermanfaatkan dan bisa diimplementasikan secara cepat,” paparnya.
Dia mengatakan bahwa perintah akuisisi teknologi ini bukan hanya untuk BPPT tapi juga seluruh jajaran Kabinet Indonesia Maju. Terutama Menko Maritim dan Investasi, Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM.
“Dengan kekuatan pasar raksasa yang kita miliki, kekuatan pasar besar yang kita miliki juga dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, kita punya leverage yang kuat. Pikirkan betul cara-cara cerdas untuk melakukan akuisisi teknologi ini secara murah,” pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda