Rupiah Dibuka Melesat ke Rp14.805 per USD
Selasa, 19 Mei 2020 - 10:14 WIB
Rupiah dibuka menguat menjadi Rp14.085 per dolar Amerika Serikat. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Nilai tukar rupiah melaju pesat melawan dolar Amerika Serikat (USD) pada Selasa (19/5/2020). Dalam pembukaan di pasar spot, kurs rupiah berotot 45 poin atau 0,37% ke level Rp14.805 per USD, dibanding Senin kemarin di Rp14.850 per USD.
Penguatan rupiah selaras dengan kenaikan mata uang Asia lainnya terhadap USD. Melansir Bloomberg, won Korea Selatan memimpin penguatan sebesar 0,70%, disusul ringgit Malaysia naik 0,52%, dan peso Filipina bertambah 0,21%.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok kurs tengah rupiah di Rp14.885 per USD, terapresiasi 24 poin dibanding Senin kemarin di Rp14.909 per USD.
Sentimen positif rupiah datang dari jelang hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diprediksi ekonom, bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan seiring angka inflasi yang terkendali.
Selain itu, rupiah mendapat tenaga dari kenaikan mata uang komoditas atas dolar AS, seiring lompatan harga minyak. Lonjakan harga minyak membuat investor melepas dolar AS dan mengkonversinya terhadap mata uang utama yang berkaitan dengan minyak.
Melansir dari CNBC, indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, berada di level 99,633, jatuh dari level di atas 100 pada sesi sebelumnya.
Penguatan rupiah selaras dengan kenaikan mata uang Asia lainnya terhadap USD. Melansir Bloomberg, won Korea Selatan memimpin penguatan sebesar 0,70%, disusul ringgit Malaysia naik 0,52%, dan peso Filipina bertambah 0,21%.
Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok kurs tengah rupiah di Rp14.885 per USD, terapresiasi 24 poin dibanding Senin kemarin di Rp14.909 per USD.
Sentimen positif rupiah datang dari jelang hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diprediksi ekonom, bank sentral akan mempertahankan suku bunga acuan seiring angka inflasi yang terkendali.
Selain itu, rupiah mendapat tenaga dari kenaikan mata uang komoditas atas dolar AS, seiring lompatan harga minyak. Lonjakan harga minyak membuat investor melepas dolar AS dan mengkonversinya terhadap mata uang utama yang berkaitan dengan minyak.
Melansir dari CNBC, indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, berada di level 99,633, jatuh dari level di atas 100 pada sesi sebelumnya.
(bon)
tulis komentar anda