Mendag: RI Bukukan Potensi Ekspor Rempah Rp9,6 Miliar
Selasa, 19 Mei 2020 - 11:20 WIB
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalu Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI Taipei) terus melakukan kegiatan produk Indonesia ke Taiwan.
ekspor
Menteri Perdagangan (Mendag ) Agus Suparmanto mengatakan, Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar USD650.000 atau sekitar Rp9,6 miliar dari ekspor rempah-rempah ke Taiwan melalui program business matching virtual.
Kegiatan ini, melibatkan tujuh perusahaan eksportir Indonesia yaitu CV Lima Rempah, CV Rasdi & Co, PT Berkah Lada, PT Billiton Rempah Indonesia, PT Latransa, Global Anugrah Kuasa, dan Star Laboratories.
"Pandemi Covid-19 memaksa kita semakin lebih kreatif. Business matching tidak harus bertatap muka secara langsung, tapi juga bisa secara daring. Kegiatan yang diinisiasi KDEI Taipei ini akan terus diintensifkan, bahkan sudah direncanakan dalam tahun ini akan dilakukan empat kali business matching. Hal ini adalah terobosan yang kreatif dan efisien, karena memanfaatkan teknologi digital dan yang terpenting adalah bermanfaat bagi UKM dan masyarakat,” ujar Mendag di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
(Baca Juga: Ekonom: Tren Defisit Neraca Dagang Akan Berlanjut hingga Lebaran)
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakn business matching secara daring tersebut salah satu strategi Indonesia mengoptimalkan potensi ekspor.
"Namun demikian masih terdapat potensi transaksi yang lebih besar lagi dari produk-produk lain seperti kayu manis, kunyit, dan beberapa produk lainnya yang akan ditindaklanjuti oleh peserta business matching pada pertemuan teknis berikutnya," katanya.
Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi menjelaskan eksistensi rempah-rempah Indonesia dan produk-produk lain di Taiwan perlu dipertahankan dengan mengintensifkan kegiatan-kegiatan sejenis.
Beberapa kegiatan business matching secara daring akan dilakukan lagi dalam beberapa bulan ke depan dengan Taiwan. KDEI Taipei pada 2020 merencanakan empat kali kegiatan business matching dan dalam waktu dekat, yakni pada 9 Juli 2020.
"Pada kegiatan business matching ke-2 ini, komoditas yang akan dipromosikan yaitu produk makanan. Usulan produk ini merupakan masukan dari Kadin Taiwan (Taiwan Chamber of Commerce/ROCCOC)," pungkasnya.
ekspor
Menteri Perdagangan (Mendag ) Agus Suparmanto mengatakan, Indonesia berhasil meraup potensi transaksi sebesar USD650.000 atau sekitar Rp9,6 miliar dari ekspor rempah-rempah ke Taiwan melalui program business matching virtual.
Kegiatan ini, melibatkan tujuh perusahaan eksportir Indonesia yaitu CV Lima Rempah, CV Rasdi & Co, PT Berkah Lada, PT Billiton Rempah Indonesia, PT Latransa, Global Anugrah Kuasa, dan Star Laboratories.
"Pandemi Covid-19 memaksa kita semakin lebih kreatif. Business matching tidak harus bertatap muka secara langsung, tapi juga bisa secara daring. Kegiatan yang diinisiasi KDEI Taipei ini akan terus diintensifkan, bahkan sudah direncanakan dalam tahun ini akan dilakukan empat kali business matching. Hal ini adalah terobosan yang kreatif dan efisien, karena memanfaatkan teknologi digital dan yang terpenting adalah bermanfaat bagi UKM dan masyarakat,” ujar Mendag di Jakarta, Selasa (19/5/2020).
(Baca Juga: Ekonom: Tren Defisit Neraca Dagang Akan Berlanjut hingga Lebaran)
Dalam kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kasan mengatakn business matching secara daring tersebut salah satu strategi Indonesia mengoptimalkan potensi ekspor.
"Namun demikian masih terdapat potensi transaksi yang lebih besar lagi dari produk-produk lain seperti kayu manis, kunyit, dan beberapa produk lainnya yang akan ditindaklanjuti oleh peserta business matching pada pertemuan teknis berikutnya," katanya.
Kepala KDEI Taipei Didi Sumedi menjelaskan eksistensi rempah-rempah Indonesia dan produk-produk lain di Taiwan perlu dipertahankan dengan mengintensifkan kegiatan-kegiatan sejenis.
Beberapa kegiatan business matching secara daring akan dilakukan lagi dalam beberapa bulan ke depan dengan Taiwan. KDEI Taipei pada 2020 merencanakan empat kali kegiatan business matching dan dalam waktu dekat, yakni pada 9 Juli 2020.
"Pada kegiatan business matching ke-2 ini, komoditas yang akan dipromosikan yaitu produk makanan. Usulan produk ini merupakan masukan dari Kadin Taiwan (Taiwan Chamber of Commerce/ROCCOC)," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda