Dilindungi Asuransi, Petani Luwu Utara Kini Lebih Tenang
Jum'at, 12 Maret 2021 - 18:41 WIB
LUWU UTARA - Para petani di Kabupaten Luwu Utara kini bisa beraktivitas dengan tenang. Sebab, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara telah menjalin kerja sama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) untuk menjaga lahan-lahan pertanian dari ancaman gagal panen.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas kerja sama tersebut. "Kerja sama ini menjamin produksi pertanian di Luwu Utara tidak akan terganggu. Sebab, petani yang lahannya gagal panen akan mendapatkan ganti rugi dari pihak asuransi," katanya, Kamis (11/3/2021).
Hal senada disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy. "Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana. Asuransi akan meng-cover lahan pertanian dari perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama," katanya.
Dia mengatakan, untuk lahan pertanian yang mengalami gagal panen, pihak asuransi akan mengeluarkan klaim. "Klaim yang diberikan asuransi untuk lahan gagal panen adalah sebesar Rp 6 juta per hektar. Dengan klaim tersebut, petani tidak akan menderita kerugian, justru petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali," ujarnya.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Pemda bersama Jasindo adalah upaya pemerintah memberi perlindungan kepada petani di Luwu Utara.
“Ini bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani kita, sekaligus saya ingin menyampaikan bahwa program asuransi ini adalah salah satu program unggulan di periode kedua saya sebagai Bupati,” katanya.
Dia mengatakan, fasilitasi asuransi pertanian dan AUTP adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap para petani di situasi yang serba sulit di tengah pendemi Covid-19. Asuransi diharapkan mampu mengurangi masalah yang kerap dihadapi para petani.
Branch Manager PT Jasindo Tony Hendrawan menyebutkan, asuransi Jasindo adalah satu-satunya asuransi yang menanggung risiko gagal panen. Untuk itu, ia meminta dukungan Pemda untuk bisa membangun industri pertanian di Luwu Utara.
“Berdasarkan data yang ada di seluruh cabang kami, industri pertanian selalu tanggap terhadap krisis, termasuk di masa pandemi," ujarnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi atas kerja sama tersebut. "Kerja sama ini menjamin produksi pertanian di Luwu Utara tidak akan terganggu. Sebab, petani yang lahannya gagal panen akan mendapatkan ganti rugi dari pihak asuransi," katanya, Kamis (11/3/2021).
Hal senada disampaikan Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy. "Asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana. Asuransi akan meng-cover lahan pertanian dari perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, juga serangan organisme pengganggu tanaman dan hama," katanya.
Dia mengatakan, untuk lahan pertanian yang mengalami gagal panen, pihak asuransi akan mengeluarkan klaim. "Klaim yang diberikan asuransi untuk lahan gagal panen adalah sebesar Rp 6 juta per hektar. Dengan klaim tersebut, petani tidak akan menderita kerugian, justru petani tetap memiliki modal untuk tanam kembali," ujarnya.
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, menyebutkan bahwa apa yang dilakukan Pemda bersama Jasindo adalah upaya pemerintah memberi perlindungan kepada petani di Luwu Utara.
“Ini bentuk kepedulian pemerintah terhadap petani kita, sekaligus saya ingin menyampaikan bahwa program asuransi ini adalah salah satu program unggulan di periode kedua saya sebagai Bupati,” katanya.
Dia mengatakan, fasilitasi asuransi pertanian dan AUTP adalah salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah terhadap para petani di situasi yang serba sulit di tengah pendemi Covid-19. Asuransi diharapkan mampu mengurangi masalah yang kerap dihadapi para petani.
Branch Manager PT Jasindo Tony Hendrawan menyebutkan, asuransi Jasindo adalah satu-satunya asuransi yang menanggung risiko gagal panen. Untuk itu, ia meminta dukungan Pemda untuk bisa membangun industri pertanian di Luwu Utara.
“Berdasarkan data yang ada di seluruh cabang kami, industri pertanian selalu tanggap terhadap krisis, termasuk di masa pandemi," ujarnya.
(ars)
tulis komentar anda