OJK Yakin Ekonomi Wilayahnya Ganjar dan Sultan Positif di Tahun Ini
Senin, 15 Maret 2021 - 11:13 WIB
JAKARTA - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional III Jateng dan DIY Aman Santosa, optimistis pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY0 akan positif di 2021. Optimisme itu berdasarkan data sektor jasa keuangannya yang tumbuh di atas kinerja nasional.
Hingga akhir tahun 2020 lalu penyaluran kredit bank dan BPR di Jateng tumbuh 2,01% sedang khusus DIY tumbuhnya 3,66%. "Ini lebih baik dari rata-rata nasional yang tertekan minus 2,31%," ujar Aman dalam sesi webinar, Senin (15/3/2021). ( Baca juga:Modal Naik Jadi Rp3 Triliun, Kesempatan Bank Besar Akuisisi Bank Kecil )
Dalam penyaluran kredit KUR juga masih tumbuh untuk wilayah Jateng sebesar 42,29% atau mencapai Rp118 triliun. Nilai tersebut memiliki kontribusi sebesar 17,61% dari total KUR nasional. Sedangkan untuk DIY pertumbuhan KUR sebesar 41,6% atau menjadi Rp13,78 triliun. "Di tengah pandemi masih positif pertumbuhannya," katanya.
Segmen kredit ultra mikro juga bisa tumbuh di Jateng 50,96% atau menjadi Rp1,47 triliun. Nilai ini berarti menyumbangkan 13% untuk total kredit mikro secara nasional. Sedangkan di DIY kredit mikro juga naik 77,49% atau menjadi Rp127 miliar. ( Baca juga:Maksimalkan Jalur Politik, KLB Demokrat Moeldoko Bisa Menang )
"Kami terus berkolaborasi berikan pendampingan seperti business matching agar UMKM mampu survive di era new normal ini. Jadi mereka tetap mau berusaha. Tujuannya agar fungsi UMKM sebagai pilar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga," katanya.
Hingga akhir tahun 2020 lalu penyaluran kredit bank dan BPR di Jateng tumbuh 2,01% sedang khusus DIY tumbuhnya 3,66%. "Ini lebih baik dari rata-rata nasional yang tertekan minus 2,31%," ujar Aman dalam sesi webinar, Senin (15/3/2021). ( Baca juga:Modal Naik Jadi Rp3 Triliun, Kesempatan Bank Besar Akuisisi Bank Kecil )
Dalam penyaluran kredit KUR juga masih tumbuh untuk wilayah Jateng sebesar 42,29% atau mencapai Rp118 triliun. Nilai tersebut memiliki kontribusi sebesar 17,61% dari total KUR nasional. Sedangkan untuk DIY pertumbuhan KUR sebesar 41,6% atau menjadi Rp13,78 triliun. "Di tengah pandemi masih positif pertumbuhannya," katanya.
Segmen kredit ultra mikro juga bisa tumbuh di Jateng 50,96% atau menjadi Rp1,47 triliun. Nilai ini berarti menyumbangkan 13% untuk total kredit mikro secara nasional. Sedangkan di DIY kredit mikro juga naik 77,49% atau menjadi Rp127 miliar. ( Baca juga:Maksimalkan Jalur Politik, KLB Demokrat Moeldoko Bisa Menang )
"Kami terus berkolaborasi berikan pendampingan seperti business matching agar UMKM mampu survive di era new normal ini. Jadi mereka tetap mau berusaha. Tujuannya agar fungsi UMKM sebagai pilar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga," katanya.
(uka)
tulis komentar anda