Suspensi Saham MARI oleh BEI, Ini Asumsi dari Manajemen
Selasa, 16 Maret 2021 - 16:23 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) di pasar reguler dan pasar tunai. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.
Presiden Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Syarkawi menjelaskan, pihaknya pada 24 Februari 2021 telah memberikan tanggapan atas surat dari Bursa, dimana disampaikan tidak ada informasi yang tidak disampaikan secara terbuka.
Pihaknya menilai, salah satu faktor pergerakan saham adalah pergerakan dari pasar saja bukan karena dari sisi Perseroan walaupun ada pergerakan yang dilakukan mengenai corporate action di anak usaha.
Kemudian, pada 25 Februari 2021, Bursa mengeluarkan pengumuman bahwa terjadi peningkatan harga yang kumulatif pada saham MARI sehingga dalam rangka cooling down Bursa melakukan penghentian sementara perdagangan saham MARI pada 26 Februari atau kali pertama saham MARI disuspensi. Kemudian, Bursa membuka kembali perdagangan saham MARI pada 1 Maret 2021.
"Nah, 10 Maret kemarin, terjadi lagi peningkatan harga saham yang cukup signifikan pada saham kami, maka Bursa mengeluarkan pengumuman untuk melakukan penghentian kembali sementara perdagangan saham di pasar reguler dan pasar dan pasar tunai mulai dari sesi perdagangan 12 Maret sampai pengumuman lebih lanjut," ujar Adrian dalam Public Expose MARI, Selasa (16/3/2021).
Adrian berasumsi, disuspensinya saham MARI berkaitan dengan aksi korporasi yang dilakukan oleh anak usaha MARI, PT Mahaka Digital Inovasi (MDI), dimana saat ini secara kepemilikan sahamnya MARI memiliki 70 persen saham dan 20 persen dimiliki Quatro terdiri atas 4 label besar Musica, Aquarius, Trinity dan MyMusic. Adapun MDI ini akan menaungi PT Mahaka Radio Digital yang menjalankan digital apps yang dimiliki Perseroan, yakni NOICE.
"Karena NOICE akan dibesarkan secara konsep digital, maka kami mengundang partner. Saat ini sudah agreement dengan beberapa partner dimana ini yang bisa jadi asumsi kami menyebabkan terjadinya pergerakan saham di pasar, adalah dimana sudah bergabungnya Alpha JWC dengan Kinesys," kata dia.
"Sebenarnya ada dua investor lagi tapi yang satu belum bisa diumumkan karena masih menunggu secara legal. MDI ini lah yang memiliki PT Mahaka Radio Digital yang merunning NOICE sebagai digital apps di bawah MARI," sambungnya.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
Presiden Direktur Mahaka Radio Integra, Adrian Syarkawi menjelaskan, pihaknya pada 24 Februari 2021 telah memberikan tanggapan atas surat dari Bursa, dimana disampaikan tidak ada informasi yang tidak disampaikan secara terbuka.
Pihaknya menilai, salah satu faktor pergerakan saham adalah pergerakan dari pasar saja bukan karena dari sisi Perseroan walaupun ada pergerakan yang dilakukan mengenai corporate action di anak usaha.
Kemudian, pada 25 Februari 2021, Bursa mengeluarkan pengumuman bahwa terjadi peningkatan harga yang kumulatif pada saham MARI sehingga dalam rangka cooling down Bursa melakukan penghentian sementara perdagangan saham MARI pada 26 Februari atau kali pertama saham MARI disuspensi. Kemudian, Bursa membuka kembali perdagangan saham MARI pada 1 Maret 2021.
"Nah, 10 Maret kemarin, terjadi lagi peningkatan harga saham yang cukup signifikan pada saham kami, maka Bursa mengeluarkan pengumuman untuk melakukan penghentian kembali sementara perdagangan saham di pasar reguler dan pasar dan pasar tunai mulai dari sesi perdagangan 12 Maret sampai pengumuman lebih lanjut," ujar Adrian dalam Public Expose MARI, Selasa (16/3/2021).
Adrian berasumsi, disuspensinya saham MARI berkaitan dengan aksi korporasi yang dilakukan oleh anak usaha MARI, PT Mahaka Digital Inovasi (MDI), dimana saat ini secara kepemilikan sahamnya MARI memiliki 70 persen saham dan 20 persen dimiliki Quatro terdiri atas 4 label besar Musica, Aquarius, Trinity dan MyMusic. Adapun MDI ini akan menaungi PT Mahaka Radio Digital yang menjalankan digital apps yang dimiliki Perseroan, yakni NOICE.
"Karena NOICE akan dibesarkan secara konsep digital, maka kami mengundang partner. Saat ini sudah agreement dengan beberapa partner dimana ini yang bisa jadi asumsi kami menyebabkan terjadinya pergerakan saham di pasar, adalah dimana sudah bergabungnya Alpha JWC dengan Kinesys," kata dia.
"Sebenarnya ada dua investor lagi tapi yang satu belum bisa diumumkan karena masih menunggu secara legal. MDI ini lah yang memiliki PT Mahaka Radio Digital yang merunning NOICE sebagai digital apps di bawah MARI," sambungnya.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
(ind)
tulis komentar anda