Bank yang Seret Salurkan FLPP Terancam Kena Pengalihan
Kamis, 18 Maret 2021 - 18:42 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Arief Sabaruddin meminta kepada bank pelaksana untuk segera menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) . Pihaknya akan melakukan evaluasi kepada bank penyalur pada pertengahan tahun nanti.
Jika realisasi penyaluran masih sangat rendah, maka ada kemungkinan untuk dialihkan ke bank lainya. Secara khusus adalah bank pembangunan daerah (BPD) yang angka penyaluranya masih rendah. ( Baca juga:Bank Syariah Indonesia Salurkan KPR FLPP di Akhir Maret )
“Nanti pada semester pertama akan ada evaluasi (penyaluran FLPP kepada bank penyalur atau pelaksana),” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (18/3/2021).
Berdasarkan catatan PPDPP per hari Senin 15 Maret 2021, dari 38 bank pelaksana yang bekerja sama dengan mereka, sebanyak 24 bank pelaksana telah menyalurkan dana FLPP. Rinciannya, sebanyak 7.266 unit rumah senilai Rp794,250 miliar atau 4,61% dari total unit yang ditargetkan pemerintah tahun 2021.
Penyaluran tertinggi dicapai oleh BTN sebanyak 3.785 unit, BRI sebanyak 983 unit, BNI sebanyak 849 unit, BJB sebanyak 752 unit, Bank Jambi sebanyak 189 unit, Bank Sulselbar sebanyak 144 unit hingga Artha Graha sebanyak 132 unit. Kemudian, Bank Jatim Syariah sebanyak 124 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 58 unit dan Bank Kalsel Syariah sebanyak 54 unit. ( Baca juga:Satu Pesawat dengan Tim Indonesia, Neslihan Yigit Akhirnya Ikut Terdepak dari All England 2021 )
Sedangkan Bank Nagari sebanyak 38 unit, Bank Jambi Syariah sebanyak 32 unit, Bank Riau Kepri Syariah sebanyak 30 unit, Bank Riau Kepri sebanyak 23 unit, dan Bank BRI Agro sebanyak 20 unit. Kemudian Bank Kalbar sebanyak 13 unit dan Bank DIY sebanyak 9 unit.
Selanjutnya, Bank Sumsel Babel Syariah sebanyak delapan unit, Bank Kalbar Syariah sebanyak enam unit, Bank Nagari Syariah sebanyak lima unit, dan Bank Jateng Syariah sebanyak empat unit. Dan ada juga Bank Kalsel sebanyak tiga unit, Bank Jateng sebanyak tiga unit dan terakhir Bank NTT sebanyak dua unit.
Lihat Juga: Profil Galiech Ridha Rahardja, Suami Asri Welas yang Punya Karier Mentereng di Dunia Perbankan
Jika realisasi penyaluran masih sangat rendah, maka ada kemungkinan untuk dialihkan ke bank lainya. Secara khusus adalah bank pembangunan daerah (BPD) yang angka penyaluranya masih rendah. ( Baca juga:Bank Syariah Indonesia Salurkan KPR FLPP di Akhir Maret )
“Nanti pada semester pertama akan ada evaluasi (penyaluran FLPP kepada bank penyalur atau pelaksana),” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (18/3/2021).
Berdasarkan catatan PPDPP per hari Senin 15 Maret 2021, dari 38 bank pelaksana yang bekerja sama dengan mereka, sebanyak 24 bank pelaksana telah menyalurkan dana FLPP. Rinciannya, sebanyak 7.266 unit rumah senilai Rp794,250 miliar atau 4,61% dari total unit yang ditargetkan pemerintah tahun 2021.
Penyaluran tertinggi dicapai oleh BTN sebanyak 3.785 unit, BRI sebanyak 983 unit, BNI sebanyak 849 unit, BJB sebanyak 752 unit, Bank Jambi sebanyak 189 unit, Bank Sulselbar sebanyak 144 unit hingga Artha Graha sebanyak 132 unit. Kemudian, Bank Jatim Syariah sebanyak 124 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 58 unit dan Bank Kalsel Syariah sebanyak 54 unit. ( Baca juga:Satu Pesawat dengan Tim Indonesia, Neslihan Yigit Akhirnya Ikut Terdepak dari All England 2021 )
Sedangkan Bank Nagari sebanyak 38 unit, Bank Jambi Syariah sebanyak 32 unit, Bank Riau Kepri Syariah sebanyak 30 unit, Bank Riau Kepri sebanyak 23 unit, dan Bank BRI Agro sebanyak 20 unit. Kemudian Bank Kalbar sebanyak 13 unit dan Bank DIY sebanyak 9 unit.
Selanjutnya, Bank Sumsel Babel Syariah sebanyak delapan unit, Bank Kalbar Syariah sebanyak enam unit, Bank Nagari Syariah sebanyak lima unit, dan Bank Jateng Syariah sebanyak empat unit. Dan ada juga Bank Kalsel sebanyak tiga unit, Bank Jateng sebanyak tiga unit dan terakhir Bank NTT sebanyak dua unit.
Lihat Juga: Profil Galiech Ridha Rahardja, Suami Asri Welas yang Punya Karier Mentereng di Dunia Perbankan
(uka)
tulis komentar anda