IHSG Rontok Tiga Hari Beruntun, Simak Faktor Pemicunya
Kamis, 25 Maret 2021 - 07:55 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam tiga hari terakhir perdagangan mengalami pelemahan beruntun. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai sentimen yang membuat indeks terus menerus menurun hingga level 6.156.
Pada penutupan perdagangan Senin (22/3/2021), IHSG ditutup melemah 55,02 poin atau 0,87 persen ke 6.301. Kemudian, penutupan perdagangan Selasa (23/3/2021), IHSG ditutup melemah 48,41 poin atau 0,77 persen ke 6.252 dan penutupan perdagangan Rabu (24/3/2021), IHSG ditutup melemah 96,57 poin atau 1,54 persen ke 6.156.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penurunan IHSG secara berturut-turut dipengaruhi sejumlah sentimen baik dari dalam maupun luar negeri, dimulai dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai proyeksi pertumbuhan ekonom kuartal I-2021.
"Adapun statement Sri Mulyani mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 yang masih minus antara -1 persen hingga -0,1 persen disikapi negatif pelaku pasar," ujar Nafan dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).
Selain itu, perkembangan mutasi Covid-19 yang saat ini merebak juga turut dikhawatirkan pelaku pasar dan adanya perpanjangan PPKM Mikro disebut juga menyebabkan melemahnya IHSG. "Pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Mikro hingga 5 April 2021 juga disikapi negatif oleh para pelaku pasar," kata dia.
Selain itu, dari sentimen luar negeri, wacana Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk menaikkan tarif pajak disikapi negatif oleh para pelaku pasar dan juga memanasnya hubungan bilateral antara AS dengan Tiongkok disikapi negatif oleh para pelaku pasar.
"Selain itu, pelaku pasar juga prihatin dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 secara global dan beberapa negara di Eropa mempertimbangkan untuk kembali menerapkan kebijakan Lockdown," kata dia.
Pada penutupan perdagangan Senin (22/3/2021), IHSG ditutup melemah 55,02 poin atau 0,87 persen ke 6.301. Kemudian, penutupan perdagangan Selasa (23/3/2021), IHSG ditutup melemah 48,41 poin atau 0,77 persen ke 6.252 dan penutupan perdagangan Rabu (24/3/2021), IHSG ditutup melemah 96,57 poin atau 1,54 persen ke 6.156.
Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, penurunan IHSG secara berturut-turut dipengaruhi sejumlah sentimen baik dari dalam maupun luar negeri, dimulai dari pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengenai proyeksi pertumbuhan ekonom kuartal I-2021.
"Adapun statement Sri Mulyani mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 yang masih minus antara -1 persen hingga -0,1 persen disikapi negatif pelaku pasar," ujar Nafan dalam keterangan tertulis, Kamis (25/3/2021).
Selain itu, perkembangan mutasi Covid-19 yang saat ini merebak juga turut dikhawatirkan pelaku pasar dan adanya perpanjangan PPKM Mikro disebut juga menyebabkan melemahnya IHSG. "Pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Mikro hingga 5 April 2021 juga disikapi negatif oleh para pelaku pasar," kata dia.
Selain itu, dari sentimen luar negeri, wacana Presiden Amerika Serikat, Joe Biden untuk menaikkan tarif pajak disikapi negatif oleh para pelaku pasar dan juga memanasnya hubungan bilateral antara AS dengan Tiongkok disikapi negatif oleh para pelaku pasar.
"Selain itu, pelaku pasar juga prihatin dengan adanya kenaikan kasus Covid-19 secara global dan beberapa negara di Eropa mempertimbangkan untuk kembali menerapkan kebijakan Lockdown," kata dia.
(nng)
tulis komentar anda