Restrukturisasi Kredit BRI Melandai ke Rp189 Triliun per Februari

Kamis, 25 Maret 2021 - 20:12 WIB
Foto/Ilustrasi
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyampaikan bahwa nilai restrukturisasi kredit akibat dampak pandemi Covid-19 cenderung membaik. Secara angka pun telah menunjukkan adanya penurunan.

Wakil Direktur Utama BRI, Catur Budi Harto mengatakan, nilai outstanding restrukturisasi kredit BRI pada Maret 2020 mencapai Rp219 triliun dan saat ini telah berkurang Rp30 triliun menjadi Rp189 triliun per posisi Februari 2021.

"Pada posisi Maret 2020 angkanya sekitar Rp219 triliun. Ini artinya sudah turun Rp30 triliun pada Februari 2021, yaitu angkanya di Rp189 triliun. Jadi, kelihatan di situ membaik sudah mengalami penurunan Rp30 triliun dengan jumlah 2,71 juta debitur yang sebagian besar UMKM," ujar Catur dalam video conference, Kamis (25/3/2021).





Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko Bank BRI, Agus Sudiarto menyampaikan, puncak restrukturisasi kredit terjadi pada September 2020 dengan jumlah debitur mencapai 3 juta nasabah dengan outstanding kredit yang direstrukturisasi mencapai Rp193 triliun.

"Angka ini terus menurun sejak Oktober, konsisten terus turun sampai Desember. Bahkan di Januari dan Februari, untuk UMKM terus menurun," ucap Agus.



Untuk debitur UMKM, dia menyebut penurunan terus terjadi sejak Oktober 2020, namun mengalami sedikit kenaikan pada Januari dan Februari 2021 karena beberapa debitur korporasi yang sudah diputus di periode Desember 2020.

"Tetapi secara legally documented baru dilakukan di Januari dan Februari, perkembangan ini semoga konsisten sampai akhir tahun, sehingga nanti di akhir Desember total portofolio yang kami restrukturisasi karena Covid bisa turun secara konsisten," tuturnya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More