Gegara Pelaku UMKM cuma Jagoan Reseller, Produk Asing pun Merajalela
Senin, 29 Maret 2021 - 15:56 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengatakan, tantangan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Tanah Air adalah minimnya pelaku produksi. Bahkan dari seluruh pelaku UMKM, porsi pelaku produksi hanya 11% dibandingkan penjual atau reseller mendominasi 51%. Kondisi ini yang membuat produk asing laris di pasaran nasional. ( Baca juga: Sambangi KSP Beraset Rp1,6 Triliun, Teten Pacu Koperasi Masuk Rantai Pasok Global )
"Kondisi UMKM itu sulit modal dan terbatas teknologinya sehingga memilih fokus jadi reseller. Kami akan bantu rumah produksi bersama yang bisa digunakan UMKM bersama-sama. Rencananya akan kami inisiasi di beberapa daerah karena swasta masih belum mau masuk padahal banyak yang potensial," kata Teten dalam webinar Indonesia Marketing Association di Jakarta (29/3/2021).
Isu fundamental dalam UMKM yang menjadi perhatian, yaitu kapasitas usaha (berproduksi dalam skala besar dan ekonomis) dan kualitas produk (kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk usaha besar di marketplace).
Di awal 2021 ini, sekitar 12 juta UMKM atau sebanyak 19% dari total populasi UMKM di Indonesia telah hadir dalam platform digital. Namun, Teten mengakui masih ada beberapa kendala. Pertama, berkenaan tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata. ( Baca juga: Nobu Dekat Jessica Iskandar, Gisel: Nanti Saya Ngobrol Sama Jedar )
"Aspek ini meliputi kemampuan UMKM untuk melek digital, seperti mengoperasikan perangkat, aplikasi, platform digital, yang tentu saja berimbas pada efektivitas dalam pemanfaatan teknologi digital," katanya.
"Kondisi UMKM itu sulit modal dan terbatas teknologinya sehingga memilih fokus jadi reseller. Kami akan bantu rumah produksi bersama yang bisa digunakan UMKM bersama-sama. Rencananya akan kami inisiasi di beberapa daerah karena swasta masih belum mau masuk padahal banyak yang potensial," kata Teten dalam webinar Indonesia Marketing Association di Jakarta (29/3/2021).
Isu fundamental dalam UMKM yang menjadi perhatian, yaitu kapasitas usaha (berproduksi dalam skala besar dan ekonomis) dan kualitas produk (kualitas produk agar bisa bersaing dengan produk usaha besar di marketplace).
Di awal 2021 ini, sekitar 12 juta UMKM atau sebanyak 19% dari total populasi UMKM di Indonesia telah hadir dalam platform digital. Namun, Teten mengakui masih ada beberapa kendala. Pertama, berkenaan tingkat literasi digital yang masih relatif rendah secara rata-rata. ( Baca juga: Nobu Dekat Jessica Iskandar, Gisel: Nanti Saya Ngobrol Sama Jedar )
"Aspek ini meliputi kemampuan UMKM untuk melek digital, seperti mengoperasikan perangkat, aplikasi, platform digital, yang tentu saja berimbas pada efektivitas dalam pemanfaatan teknologi digital," katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda