Dirut Bulog Buwas Nurut Jokowi Soal Polemik Beras Impor
Senin, 29 Maret 2021 - 16:52 WIB
JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menekankan, bakal mengikuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait impor beras . Sebelumnya, manajemen perusahaan umum pelat merah sektor pangan itu secara tegas menolak rencana tersebut.
Namun Jokowi memutuskan bahwa saat ini Indonesia menunda pengadaan impor dan dikabarkan akan dilaksanakan saat menjelang Lebaran 2021 mendatang. Rencannta ada 1 juta ton beras yang diimpor.
"Apa yang masih jadi keputusan Presiden, Bulog akan menjalankan sebagaik mungkin," ujar Buwas sapaan akrab Budi Waseso di Jakarta, Senin (29/3/2021).
Keputusan impor beras menuai polemik. Pro kontra itu didasarkan pada kajian dan rilis yang disampaikan oleh Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana, kedua institusi negara mencatat, stok beras dalam negeri masih aman selama beberapa bulan ke depan atau pada periode Maret-Mei tahun ini.
Meski begitu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, impor perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Beras impor tersebut akan digunakan untuk menambah CBP.
Dia beralasan, beras adalah barang sensitif, pemerintah perlu menjaga ketersediaannya dan stabilitas harga. Dia pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras jika stok dalam negeri bisa dipenuhi dari petani.
Bulog harus mempunyai stok cadangan beras sebesar 1,5 juta ton. Hal ini, merupakan bagian tugas dari Kemendag untuk memastikan stok beras itu ada. Hanya saja, Lutfi menilai, pertengahan Maret 2021 ini, Bulog hanya bisa menyerap beras sebesar 85.000 ton gabah petani.
“Hitung-hitungan saya stok Bulog itu tidak mencapai 500 ribu. Ini merupakan stok paling rendah dalam sejarah Bulog,” ujarnya.
Lihat Juga: Jaminan Kesehatan Mantan Menteri dari APBN, Ini Pasal-pasal yang Manjakan Eks Pembantu Jokowi
Namun Jokowi memutuskan bahwa saat ini Indonesia menunda pengadaan impor dan dikabarkan akan dilaksanakan saat menjelang Lebaran 2021 mendatang. Rencannta ada 1 juta ton beras yang diimpor.
"Apa yang masih jadi keputusan Presiden, Bulog akan menjalankan sebagaik mungkin," ujar Buwas sapaan akrab Budi Waseso di Jakarta, Senin (29/3/2021).
Keputusan impor beras menuai polemik. Pro kontra itu didasarkan pada kajian dan rilis yang disampaikan oleh Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana, kedua institusi negara mencatat, stok beras dalam negeri masih aman selama beberapa bulan ke depan atau pada periode Maret-Mei tahun ini.
Meski begitu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, impor perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Beras impor tersebut akan digunakan untuk menambah CBP.
Dia beralasan, beras adalah barang sensitif, pemerintah perlu menjaga ketersediaannya dan stabilitas harga. Dia pun menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor beras jika stok dalam negeri bisa dipenuhi dari petani.
Bulog harus mempunyai stok cadangan beras sebesar 1,5 juta ton. Hal ini, merupakan bagian tugas dari Kemendag untuk memastikan stok beras itu ada. Hanya saja, Lutfi menilai, pertengahan Maret 2021 ini, Bulog hanya bisa menyerap beras sebesar 85.000 ton gabah petani.
“Hitung-hitungan saya stok Bulog itu tidak mencapai 500 ribu. Ini merupakan stok paling rendah dalam sejarah Bulog,” ujarnya.
Lihat Juga: Jaminan Kesehatan Mantan Menteri dari APBN, Ini Pasal-pasal yang Manjakan Eks Pembantu Jokowi
(akr)
tulis komentar anda