Masyarakat Antusias Pakai Bahan Bakar Berkualitas
Rabu, 07 April 2021 - 22:20 WIB
“Pemilihan daerah itu didasarkan pada dukungan pemerintah setempat, jadi tidak asal memilih kota penerapan PLB . Kita mungkin setelah ini atas persetujuan masing-masing pemerintah daerah pelan-pelan mungkin akan beralih ke kota/kabupaten lain, tetapi kita tidak sama sekali menarget berapa besaran premium yang tergeser. Sekali lagi karena kita masih melaksanakan amanat atau instruksi pemerintah pusat untuk menyalurkan premium sepanjang BBM bersubsidi tidak dicabut maka selama itu juga masih ada premium,” tegasnya.
Dia menuturkan, jika kemudian masyarakat seperti Makassar, Kendari, Manado, dan Gorontalo melalui pemdanya menghendaki penggunaan porsi BBM berkualitas yang lebih besar, maka sepanjang itu pula pihaknya akan mengikuti tren konsumen.
“Dan alhamdulillah kita mendapatkan antusiasme dari masyarakat terbukti dari beberapa respons yang sangat positif dan ini nanti akan terus digenjot untuk hasil evaluasi yang akan terus dilakukan di kota-kota serta kabupaten lainnya. Namun perlu dicatat bahwa kita tidak sama sekali menghapuskan premium atau menargetkan penghapusan premium sampai dengan 0%, karena sepanjang masih ditentukan pemerintah menyalurkan premium, kita masih menyalurkan premium,” terangnya.
Taufik sapaan akrabnya memaparkan, program PLB dihadirkan sebagai upaya dan niat tulus Pertamina bersama dengan pemerintah daerah kota/kabupaten masing-masing untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan di sektor transportasi darat.
“Artinya sama dengan menciptakan polusi udara yang berkurang di sektor transportasi darat. Makanya kami namakan program langit biru. Aksi ini sebetulnya aksi lingkungan tidak untuk mencari profit dan lain sebagainya. Semata untuk mendukung kampanye gerakan udara bersih, karena kita didasarkan pada Permen LHK nomor 20 tahun 2017 perihal emisi gas buang kendaraan di mana mensyaratkan pengunaan optan minimal 91. Tapi karena kita memperhatikan keterjangkauan daya beli masyarakat, makanya kita masih coba alihkan promonya ini program promonya ke pertalite,” ungkapnya.
Semangat PLB ini, tentunya ingin mengimbau seluruh masyarakat agar mulai menggunakan bahan bakar berkualitas karena pabrikan mesin sendiri, mobil keluaran tahun 2000 ke atas kemudian motor-motor berteknologi terkini sudah harusnya menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi kendaraan di manual booknya, yakni oktan minimal 92.
“Nah mari cerdas dan bijak menggunakan BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi kendaraannya. Karena memang terbukti beberapa penggunaan BBM yang bijak mengakibatkan pembakaran yang lebih sempurna pada mesin, sehingga emisi gas buang lebih terkendali bahkan lebih minimal dibandingkan dengan produk kita yang mungkin mengandung timbal yang lebih besar yakni premium ya,” paparnya.
Dia menuturkan, jika kemudian masyarakat seperti Makassar, Kendari, Manado, dan Gorontalo melalui pemdanya menghendaki penggunaan porsi BBM berkualitas yang lebih besar, maka sepanjang itu pula pihaknya akan mengikuti tren konsumen.
“Dan alhamdulillah kita mendapatkan antusiasme dari masyarakat terbukti dari beberapa respons yang sangat positif dan ini nanti akan terus digenjot untuk hasil evaluasi yang akan terus dilakukan di kota-kota serta kabupaten lainnya. Namun perlu dicatat bahwa kita tidak sama sekali menghapuskan premium atau menargetkan penghapusan premium sampai dengan 0%, karena sepanjang masih ditentukan pemerintah menyalurkan premium, kita masih menyalurkan premium,” terangnya.
Taufik sapaan akrabnya memaparkan, program PLB dihadirkan sebagai upaya dan niat tulus Pertamina bersama dengan pemerintah daerah kota/kabupaten masing-masing untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan di sektor transportasi darat.
“Artinya sama dengan menciptakan polusi udara yang berkurang di sektor transportasi darat. Makanya kami namakan program langit biru. Aksi ini sebetulnya aksi lingkungan tidak untuk mencari profit dan lain sebagainya. Semata untuk mendukung kampanye gerakan udara bersih, karena kita didasarkan pada Permen LHK nomor 20 tahun 2017 perihal emisi gas buang kendaraan di mana mensyaratkan pengunaan optan minimal 91. Tapi karena kita memperhatikan keterjangkauan daya beli masyarakat, makanya kita masih coba alihkan promonya ini program promonya ke pertalite,” ungkapnya.
Semangat PLB ini, tentunya ingin mengimbau seluruh masyarakat agar mulai menggunakan bahan bakar berkualitas karena pabrikan mesin sendiri, mobil keluaran tahun 2000 ke atas kemudian motor-motor berteknologi terkini sudah harusnya menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi kendaraan di manual booknya, yakni oktan minimal 92.
“Nah mari cerdas dan bijak menggunakan BBM berkualitas sesuai dengan spesifikasi kendaraannya. Karena memang terbukti beberapa penggunaan BBM yang bijak mengakibatkan pembakaran yang lebih sempurna pada mesin, sehingga emisi gas buang lebih terkendali bahkan lebih minimal dibandingkan dengan produk kita yang mungkin mengandung timbal yang lebih besar yakni premium ya,” paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda