Mendag Mau Ngegas Ekspor tapi AS dan China Belum 'Akur'

Jum'at, 16 April 2021 - 18:30 WIB
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi. Foto/Ist
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) sedang gencar mengejar peningkatan ekspor nonmigas ke sejumlah negara tujuan baik dalam jangka pendek maupun menengah.

Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan bahwa China dan Amerika Serikat (AS) masih menjadi tujuan utama ekspor perdagangan nonmigas Indonesia.

"Berdasarkan data Kemendag, 10 negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah China, Amerika Serikat, Jepang, India, Singapura, Filipina, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand," ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (16/4/2021).





Lutfi menyebutkan bahwa China masih menjadi negara destinasi ekspor utama, namun nilai neraca perdagangannya pada Januari 2021 sebesar USD1,75 miliar dengan minus alias defisit di sisi Indonesia.

"Meski masih minus trade balance, minusnya sudah mengalami perbaikan luar biasa. Maret 2021 sudah turun USD0,83 miliar dan Februari 2021 USD0,16 miliar,” tambahnya.

Di sisi lain, neraca perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat tercatat surplus senilai USD1,19 miliar per bulan Maret 2021. Kendati demikian, dia mengakui bahwa meningkatkan ekspor ke China dan Amerika Serikat merupakan hal sensitif di tengah situasi perang dagang saat ini.



Maka dari itu, Lutfi menekankan bahwa perluasan pasar ekspor non-tradisional seperti ke Afrika Utara dan Afrika Barat sangat penting untuk memacu ekspor Indonesia.

“Kita sedang menghitung akan penetrasi lebih jauh di China atau membuka kantor perwakilan dagang di Afrika. Jadi pertimbangan penting, kita juga mempunyai kendala, ruang, dan waktu, sedang mencari titik imbangnya,” pungkas Lutfi.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More