Ini Daftar 17 Saham BUMN Pilihan BEI dan MES

Rabu, 21 April 2021 - 17:14 WIB
Foto/ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Indeks IDX-MES BUMN 17 akan diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 29 April 2021 atau bertepatan pada 17 Ramadan 1442 Hijriah. Nantinya, indeks ini akan diisi oleh 17 saham badan usaha milik negara (BUMN) berbasis syariah terbaik yang telah dipilih.

Kepala Unit Pengembangan Produk I BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, mengatakan, IDX-MES BUMN 17 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 17 saham syariah yang merupakan BUMN dan anak usaha BUMN yang memiliki likuiditas baik dari kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks ini merupakan kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dan perkumpulan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

( Baca juga: Selamat Hari Kartini! Ini 3 Srikandi Pasar Modal Nakhoda MNC Sekuritas yang Kian Berkibar )

Diharapkan, gabungan indeks baru ini bisa semakin meluas dan dapat digunakan oleh masyarakat luas baik investor syariah maupun manajer investasi untuk menciptakan produk investasi berbasis indeks syariah.

"Kriteria pemilihannya sederhana, indeks ini merupakan irisan dari ISSI (Indeks Saham Syariah Indonesia) dan saham BUMN dan afiliasinya yang tercatat di BEI. Irisannya yang akan menjadi universe sebelum kita pilih menjadi konstituen IDX-MES BUMN 17," ujar Kautsar dalam acara Edukasi Wartawan Pasar Modal, Peluncuran Indeks IDX-MES BUMN 17 secara virtual, Rabu (21/4/2021).



Kautsar menambahkan, dari 22 saham BUMN berbasis syariah yang terpilih kembali dilakukan seleksi kuantitatif dan kualitatif. Seleksi ini bertujuan untuk memastikan bahwa saham-saham ini memiliki likuiditas yang cukup baik, dan memiliki size yang besar karena harapannya indeks ini tidak hanya sebagai ukuran kinerja pemerintah dalam memajukan pasar modal syariah tapi juga dijadikan produk investasi.

"Dari situ kita urutkan berdasarkan seleksi ini dan dipilih 17 dengan ukuran-ukuran yang punya nilai terbaik yang akan masuk IDX-MES BUMN 17," kata dia.

Mengenai metode penghitungan, dia menjelaskan, BEI menggunakan free float, karena pihaknya tidak menggunakan seluruh saham tercatat tapi menggunakan jumlah saham yang dimiliki investor secara luas dan ini diharapkan benar-benar mereplika kondisi pasar sesungguhnya.

"Selanjutnya, kita juga menerapkan capped (bobot paling tinggi dibatasi) yang bertujuan menahan jangan sampai ada satu saham yang mendominasi pergerakan dari suatu indeks, oleh karena itu kita terapkan capped di 20%," ucapnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More