Bank Mau Bebas dari Bayar Premi Penjaminan? Nih Syarat dari LPS

Kamis, 22 April 2021 - 21:25 WIB
“Total aset dan total investasi LPS terus mengalami peningkatan. Per Maret 2021, total aset LPS mencapai Rp148,96 triliun. Dan tahun ini kita perkirakan apabila tidak ada sesuatu yang istimewa atau perubahan yang sifatnya material, total aset dan cadangan penjaminan LPS diproyeksikan meningkat menjadi Rp160,18 triliun,” katanya.

Purbaya melanjutkan, LPS saat ini melihat tanda positif yang mengindikasikan pergerakan ekonomi ke arah lebih baik, yaitu adanya tren shifting dari simpanan deposito ke bentuk giro.

“Pertumbuhan giro yang tinggi, disertai oleh penurunan deposito, memberi indikasi bahwa para pelaku ekonomi mulai siap-siap melakukan ekspansi dengan menambah dana yang siap pakai dalam waktu dekat. Ini suatu hal yang positif dalam perekonomian kita. Jadi kita harus menjaga optimisme masyarakat, agar ekonomi kita betul-betul bisa bergerak lebih cepat,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan tentang sejumlah BPR yang gagal, Purbaya menjawab angkanya masih dalam batas rata-rata. BPR yang gagal itu pun lebih karena salah urus.

“Dari evaluasi kami biasanya dikarenakan ada fraud dari pengurus BPR. Jadi sedikit sekali kegagalan bank tersebut yang disebabkan oleh krisis atau ekonomi yang memburuk,” ujarnya.

Lembaganya akan mempelajari situasi ini dan jika keadaan masih berlanjut maka akan dilakukan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan ini. Salah satunya dengan memberikan edukasi kepada pengurus BPR tentang manajemen yang baik.

“Pesan kami kepada BPR, apabila ada fraud, pemilik BPR harus bayar (kerugian tersebut) dan mereka tidak bisa lari dari tanggung jawab,” tambahnya.

Baca juga:Hari ke-10 Ramadhan! Jangan Cemaskan Rezeki, Khawatirkanlah Amalanmu

Terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi terhadap pertumbuhan kredit perbankan, menurutnya, kebijakan Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral untuk mempertahankan suku bunga di level sekarang sudah tepat.

“Secara global ada tren suku bunga naik, dan kalau kita turunkan sekarang, dikhawatirkan akan menimbulkan sentimen negatif terhadap perekonomian kita. Jika kita bekerja maksimal maka pertumbuhan kredit di angka 5% atau lebih masih bisa diraih. Untuk itu kredit harus tumbuh positif dari sebelumnya yang negatif 2,15% di bulan Februari. Kalau itu tercapai, kami yakin prospek pertumbuhan ekonomi kita akan semakin menguat secara drastis” ujarnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More