Mulai Tahun Ini, China Siap Tekan Konsumsi Batu Bara

Jum'at, 23 April 2021 - 15:55 WIB
China akan menekan konsumsi batu baranya menjadi 56% dari penggunaan energi secara keseluruhan mulai tahun ini. Foto/Ilustrasi
BEIJING - China menargetkan untuk mengurangi penggunaan batu bara menjadi 56% dari total konsumsi energi tahun ini, turun dari sebelumnya 57%, sementara menaikkan konsumsi listrik menjadi 28% dari sebelumnya 27%.

Hal itu terungkap dari pedoman pemerintah yang dirilis pada Kamis (22/4) lalu seperti dilansir oleh Global Times. China mendorong transformasi energi bersih dan rendah karbon untuk menghormati komitmennya mencapai puncak emisi karbon dioksida pada tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada tahun 2060.





Menurut pedoman yang dikeluarkan oleh Administrasi Energi Nasional, untuk mencapai target itu, listrik yang dihasilkan oleh tenaga angin dan fotovoltaik akan menyumbang sekitar 11% dari konsumsi listrik negara tersebut.

Pedoman tersebut juga menggarisbawahi kerja sama, termasuk mempromosikan infrastruktur energi dengan negara tetangga, melakukan kerja sama di bidang ketenagalistrikan, minyak dan gas, dan tenaga nuklir dengan negara-negara utama dan proyek-proyek utama, serta memperluas kerja sama energi dengan negara-negara maju.

Komitmen serius China terhadap pembangunan hijau dan rendah karbon serta respons aktifnya untuk membatasi perubahan iklim diklaim telah menjadi contoh bagi dunia dan mempercepat laju energi terbarukan China untuk berkembang ke luar negeri.

Dalam pengajuan tahunan oleh LONGi Green Energy Technology, perusahaan menyatakan pendapatan luar negeri pada tahun 2020 mencapai 21,46 miliar yuan (sekitar USD3,3 miliar atau sekira Rp46 triliun), meningkat sebesar 70% secara tahunan. Sementara pangsa pasar global produk komponen fotovoltaik LONGi naik menjadi 19%.

"Dalam konteks ini, bisnis luar negeri LONGi menyumbang lebih dari 50% dari penjualan modul fotovoltaiknya," kata Wang Yingge, manajer umum departemen branding LONGi. "Untuk 2021, diharapkan kami dapat mengangkat pangsa pasar global LONGi di bidang modul fotovoltaik menjadi 25-30%," imbuhnya.



Dalam hal energi nuklir, China National Nuclear Corp telah menjalin hubungan ilmiah, teknologi dan perdagangan dengan lebih dari 40 negara dan wilayah, melakukan kerja sama di bidang tenaga nuklir dan sumber daya uranium, dan aplikasi teknologi nuklir dalam rantai industri.

Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa pembangkit listrik dari energi terbarukan akan melonjak lebih dari 8% pada tahun 2021 hingga mencapai 8.300 terawatt jam, menandai peningkatan tahunan terbesar sejak tahun 1970-an.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More