1 Mei, Buruh Bergerak Serentak di 24 Provinsi
Selasa, 27 April 2021 - 12:32 WIB
JAKARTA - Dalam persiapan aksi May day pada tanggal 1 Mei mendatang, seluruh elemen gerakan buruh akan melakukan aksi, termasuk di dalamnya KSPI. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal mengatakan, bahwa sebanyak 50 ribu buruh dari KSPI akan melakukan aksi serentak di 24 provinsi pada tanggal 1 Mei 2021.
Dia mengatakan, akan banyak elemen buruh yang datang ke Istana, DPR RI, maupun kantor-kantor dan gedung-gedung pemerintahan. Bahkan, jumlah buruh yang melakukan aksi bisa lebih dari 50 ribu mengingat ada elemen buruh lain di luar KSPI.
"Untuk tingkat nasional, aksi Mayday akan dipusatkan di istana negara dan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Di tingkat daerah, akan diikuti 50 ribu buruh lebih di 24 provinsi, dan di 3 ribuan pabrik akan dilakukan aksi, juga akan didatangi ke kantor bupati/walikota. Sementara di tingkat provinsi, akan datang ke kantor gubernur," ujar Said dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Namun, dia menegaskan, bahwa semua aksi yang dilakukan wajib mengikuti standar protokol kesehatan. Said berjanji bahwa para buruh yang ikut aksi akan mentaati arahan dari aparat keamanan dan juga Satgas Covid-19 di nasional dan daerah.
"Saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan Satgas Covid-19 untuk tingkat nasional. Apakah buruh yang akan aksi ini akan ada perwakilan ke depan istana dan MK, katakan 100 orang atau bila memungkinkan 200 orang," tambah Said.
Dia menyampaikan, bahwa pihaknya berkoordinasi pula agar bisa melalui Andi Gani selaku Presiden KSPI untuk diterima oleh pihak Istana, setidaknya bisa diterima oleh Menteri Sekretaris Negara atau Menteri Sekretaris Kabinet.
"Syukur-syukur kami berharap Pak Jokowi bisa menerima delegasi buruh yang 100 orang tadi ke istana atau MK. Jumlah perwakilan pun sedang dikoordinasikan dengan aparat keamanan dan Satgas Covid-19, dan bagi buruh yang tidak bisa ke Istana, maka mereka akan berada di pintu gerbang Monas atau di sekitaran patung kuda," jelas Said.
Dia menegaskan sekali lagi bahwa aksi ini akan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Jika diperlukan rapid test antigen, maka pihak KSPI akan menanggungnya dan melakukan tes, sehingga yang hadir dalam aksi dipastikan sehat dan tidak terpapar Covid-19.
"Kami juga akan jaga jarak, memakai masker, dan juga membekali tiap 3 orang buruh dengan satu hand sanitizer. Sesuai arahan dari aparat keamanan dan Satgas Covid-19," pungkas Said.
Dia mengatakan, akan banyak elemen buruh yang datang ke Istana, DPR RI, maupun kantor-kantor dan gedung-gedung pemerintahan. Bahkan, jumlah buruh yang melakukan aksi bisa lebih dari 50 ribu mengingat ada elemen buruh lain di luar KSPI.
"Untuk tingkat nasional, aksi Mayday akan dipusatkan di istana negara dan gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Di tingkat daerah, akan diikuti 50 ribu buruh lebih di 24 provinsi, dan di 3 ribuan pabrik akan dilakukan aksi, juga akan didatangi ke kantor bupati/walikota. Sementara di tingkat provinsi, akan datang ke kantor gubernur," ujar Said dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (27/4/2021).
Namun, dia menegaskan, bahwa semua aksi yang dilakukan wajib mengikuti standar protokol kesehatan. Said berjanji bahwa para buruh yang ikut aksi akan mentaati arahan dari aparat keamanan dan juga Satgas Covid-19 di nasional dan daerah.
"Saat ini sedang dilakukan koordinasi dengan aparat keamanan dan Satgas Covid-19 untuk tingkat nasional. Apakah buruh yang akan aksi ini akan ada perwakilan ke depan istana dan MK, katakan 100 orang atau bila memungkinkan 200 orang," tambah Said.
Dia menyampaikan, bahwa pihaknya berkoordinasi pula agar bisa melalui Andi Gani selaku Presiden KSPI untuk diterima oleh pihak Istana, setidaknya bisa diterima oleh Menteri Sekretaris Negara atau Menteri Sekretaris Kabinet.
"Syukur-syukur kami berharap Pak Jokowi bisa menerima delegasi buruh yang 100 orang tadi ke istana atau MK. Jumlah perwakilan pun sedang dikoordinasikan dengan aparat keamanan dan Satgas Covid-19, dan bagi buruh yang tidak bisa ke Istana, maka mereka akan berada di pintu gerbang Monas atau di sekitaran patung kuda," jelas Said.
Dia menegaskan sekali lagi bahwa aksi ini akan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Jika diperlukan rapid test antigen, maka pihak KSPI akan menanggungnya dan melakukan tes, sehingga yang hadir dalam aksi dipastikan sehat dan tidak terpapar Covid-19.
"Kami juga akan jaga jarak, memakai masker, dan juga membekali tiap 3 orang buruh dengan satu hand sanitizer. Sesuai arahan dari aparat keamanan dan Satgas Covid-19," pungkas Said.
(akr)
tulis komentar anda