Masih Tinggi, Harga Sapi Australia Diramal Turun di Semester II

Rabu, 28 April 2021 - 15:36 WIB
“Pemerintah Indonesia akan berupaya memenuhi kebutuhan daging sapi nasional dengan memperluas pasokan domestik dan juga memperluas akses impor dari negara lain, seperti Meksiko dan Brazil. Namun, saya percaya, Australia akan tetap menjadi mitra terbesar dan pilihan kami di sektor ini,” terangnya.



Saat ini, pemerintah telah meningkatkan ketentuan batasan importasi daging kerbau India menjadi 80.000-ton untuk tahun 2021, dan daging sapi Brasil sebesar 20.000 ton. Impor ini diharapkan akan secara efektif menutup sebagian permintaan dalam negeri untuk daging yang lebih terjangkau.

Selain itu, industri feedlot Indonesia melalui Gapuspindo bersama dengan pemerintah Indonesia tengah berupaya mengakses sumber alternatif sapi hidup, seperti dari Meksiko dan Brasil.

Chief Representative Meat & Livestock Australia untuk Indonesia, Valeska mengatakan, berdasarkan laporan OECD-FAO, diperkirakan konsumsi daging sapi Indonesia akan tumbuh sekitar 7% per tahun.

"Seiring meningkatnya kebutuhan daging sapi segar di Indonesia, maka selain mengandalkan produksi sapi lokal, Indonesia akan perlu memenuhi kebutuhan tersebut dari segi impor. Kami yakin bahwa Australia dapat mendukung hal tersebut untuk secara konsisten menyediakan daging sapi yang segar, berkualitas, aman bagi konsumen Indonesia," tuturnya.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More