Ekspor Minyak Sawit Maret 2021 Capai 3,24 Juta Ton
Rabu, 28 April 2021 - 20:30 WIB
JAKARTA - Industri kelapa sawit masih menunjukkan kinerja yang positif hingga Maret 2021. Meski masih di tengah pandemi Covid-19, ekspor sawit Indonesia mampu meningkat tajam. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat ekspor minyak sawit pada Maret 2021 mencapai 3,24 juta ton atau 62,7% lebih tinggi dari ekspor Februari yang sangat rendah yaitu 1,99 juta ton.
Kenaikan harga dan volume diperkirakan menghasilkan nilai ekspor sawit bulan Maret sekitar USD3,74 miliar atau 80% lebih tinggi dari perkiraan ekspor bulan Februari sebesar USD2,08 miliar. "Ini sudah tahun kedua selama pandemi Covid-19, namun industri sawit Indonesia masih berjalan dengan baik," ujar Ketua Umum Gapki Joko Supriyono dalam buka puasa bersama Gapki secara virtual, Rabu (28/4/2021).
Produksi minyak sawit Indonesia bulan Maret 2021 naik lebih dari 20% menjadi 3,71 juta ton. Kenaikan yang sangat tinggi ini merupakan limpahan produksi bulan Februari yang hanya sebesar 3,08 juta ton, 10% lebih rendah dari bulan Januari. Namun secara YoY sampai dengan Maret, produksi CPO 2021 1,6% lebih tinggi.
Kenaikan produksi bulan Maret sebesar 633.000 ton, lebih kecil dari kenaikan ekspor dan konsumsi dalam negeri yang totalnya diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta ton. Keadaan ini menyebabkan stok akhir turun dari 4,02 juta ton menjadi 3,20 juta ton. "Saya yakin akan naik lagi produksi karena seasonal. Kuartal II akan naik, kuartal III puncaknya, dan pada kuartal IV akan flat. Itu kalau normal. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada cuaca ekstrim sehingga produksi normal," jelas Joko.
Adapun konsumsi dalam negeri sebesar 1,59 juta ton, sedikit terkoreksi dibandingkan dengan bulan Februari sebesar 1,6 juta ton. Konsumsi minyak sawit untuk biodiesel turun (-0,5%) menjadi 625.000 ton dari 635.000 ton pada Februari dan oleokimia juga turun (-3,4%) menjadi 168.000 ton dari 174.000 ton. Secara YoY sampai dengan Maret 2021 , konsumsi dalam negeri 3,8% lebih tinggi dari 2020. "Dalam 3 bulan ini situasi masih pandemi tetapi perkebunan sawit masih normal, harga bagus, produksi sudah naik, ekspor naik, domestik naik, kemudian devisanya juga naik," kata Joko.
Kenaikan harga dan volume diperkirakan menghasilkan nilai ekspor sawit bulan Maret sekitar USD3,74 miliar atau 80% lebih tinggi dari perkiraan ekspor bulan Februari sebesar USD2,08 miliar. "Ini sudah tahun kedua selama pandemi Covid-19, namun industri sawit Indonesia masih berjalan dengan baik," ujar Ketua Umum Gapki Joko Supriyono dalam buka puasa bersama Gapki secara virtual, Rabu (28/4/2021).
Produksi minyak sawit Indonesia bulan Maret 2021 naik lebih dari 20% menjadi 3,71 juta ton. Kenaikan yang sangat tinggi ini merupakan limpahan produksi bulan Februari yang hanya sebesar 3,08 juta ton, 10% lebih rendah dari bulan Januari. Namun secara YoY sampai dengan Maret, produksi CPO 2021 1,6% lebih tinggi.
Kenaikan produksi bulan Maret sebesar 633.000 ton, lebih kecil dari kenaikan ekspor dan konsumsi dalam negeri yang totalnya diperkirakan mencapai sekitar 1,4 juta ton. Keadaan ini menyebabkan stok akhir turun dari 4,02 juta ton menjadi 3,20 juta ton. "Saya yakin akan naik lagi produksi karena seasonal. Kuartal II akan naik, kuartal III puncaknya, dan pada kuartal IV akan flat. Itu kalau normal. Mudah-mudahan tahun ini tidak ada cuaca ekstrim sehingga produksi normal," jelas Joko.
Adapun konsumsi dalam negeri sebesar 1,59 juta ton, sedikit terkoreksi dibandingkan dengan bulan Februari sebesar 1,6 juta ton. Konsumsi minyak sawit untuk biodiesel turun (-0,5%) menjadi 625.000 ton dari 635.000 ton pada Februari dan oleokimia juga turun (-3,4%) menjadi 168.000 ton dari 174.000 ton. Secara YoY sampai dengan Maret 2021 , konsumsi dalam negeri 3,8% lebih tinggi dari 2020. "Dalam 3 bulan ini situasi masih pandemi tetapi perkebunan sawit masih normal, harga bagus, produksi sudah naik, ekspor naik, domestik naik, kemudian devisanya juga naik," kata Joko.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda