Triwulan I 2021, Ekonomi Sulsel Masih Minus 2,5 Persen
Rabu, 05 Mei 2021 - 19:14 WIB
MAKASSAR - Perekonomian Sulsel pada triwulan I 2021 masih tumbuh negatif atau kontraksi sebesar minus 2,5 persen (quarter to quarter). Meski demikian, angka tersebut menunjukkan tren perbaikan dibandingkan dengan triwulan IV 2020 lalu yang tumbuh negatif 4,98 persen (q to q). Jika dilihat secara year on year (yoy) perekonomian Sulsel minus 0,21 persen.
Dari lapangan usaha, produk domestik regional bruto (PDRB) Sulsel pada triwulan I (q to q) utamanya ditopang oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh sangat positif, yaitu 24,67 persen. Hal tersebut dipicu oleh peningkatan produksi sejumlah komoditas pertanian.
Baca juga: Jelang Idulfitri, BI Sulsel Siapkan Rp3,58 Triliun Uang Kartal
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Yos Rusdiansyah menyebut, produksi pertanian dan perikanan seperti padi, jagung, bawang merah hingga rumput laut mengalami peningkatan pada triwulan I.
"Produksi bawang merah di sentra produksi (Kabupaten Enrekang) mengalami panen raya. Produksi rumput laut juga naik siginifikan hingga 12,24 persen," urai Yos, Rabu (5/5).
Lapangan usaha yang juga masih tumbuh positif adalah informasi dan komunikasi, yaitu 0,07 persen. Sementara lapangan usaha lainnya mengalami kontraksi.
Baca Juga: APBN
Kontraksi terdalam kedua adalah lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial, yaitu minus 14,82 persen. Disusul transportasi dan pergudangan (-11,16 persen), penyedia akomodasi dan makan minum (-10,41 persen), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (-10,07 persen), dan jasa perusahaan (-10,04 persen).
Jika dilihat dari sisi pengeluaran, hanya konsumsi rumah tangga yang tumbuh positif (0,31 persen), sedangkan komponen PDRB lainnya masih mengalami kontraksi. Kontraksi terdalam terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (-51,12 persen). Begitu pun dengan pembentukan modal tetap bruto (-12,69 persen), dan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (-1,98 persen).
Baca juga:Novotel Hadirkan 25 Sajian Menu Buka Puasa di Attic Sky Lounge
"Secara q to q, total belanja pegawai menurut APBN dan ABPD tumbuh minus 39,34 persen, belanja barang dan jasa minus 77,49 persen, dan belanja modal 84,84 persen. Sedangkan secara year on year, total belanja pegawai menurut APBN dan APBD tumbuh positif 0,29 persen dan belanja barang dan jasa minus 19,83 persen," urai Yos.
Sementara ekspor Sulsel pada triwulan I (q to q) juga kontraksi sebesar 4,67 persen dan impor Sulsel kontraksi 47,23 persen. "Nilai ekspor Sulsel triwulan I sebesar USD296,51 juta. Sedangkan nilai impor Sulsel USD160,82 juta," pungkas Yos.
Dari lapangan usaha, produk domestik regional bruto (PDRB) Sulsel pada triwulan I (q to q) utamanya ditopang oleh pertanian, kehutanan, dan perikanan yang tumbuh sangat positif, yaitu 24,67 persen. Hal tersebut dipicu oleh peningkatan produksi sejumlah komoditas pertanian.
Baca juga: Jelang Idulfitri, BI Sulsel Siapkan Rp3,58 Triliun Uang Kartal
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel, Yos Rusdiansyah menyebut, produksi pertanian dan perikanan seperti padi, jagung, bawang merah hingga rumput laut mengalami peningkatan pada triwulan I.
"Produksi bawang merah di sentra produksi (Kabupaten Enrekang) mengalami panen raya. Produksi rumput laut juga naik siginifikan hingga 12,24 persen," urai Yos, Rabu (5/5).
Lapangan usaha yang juga masih tumbuh positif adalah informasi dan komunikasi, yaitu 0,07 persen. Sementara lapangan usaha lainnya mengalami kontraksi.
Baca Juga: APBN
Kontraksi terdalam kedua adalah lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial, yaitu minus 14,82 persen. Disusul transportasi dan pergudangan (-11,16 persen), penyedia akomodasi dan makan minum (-10,41 persen), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (-10,07 persen), dan jasa perusahaan (-10,04 persen).
Jika dilihat dari sisi pengeluaran, hanya konsumsi rumah tangga yang tumbuh positif (0,31 persen), sedangkan komponen PDRB lainnya masih mengalami kontraksi. Kontraksi terdalam terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah (-51,12 persen). Begitu pun dengan pembentukan modal tetap bruto (-12,69 persen), dan konsumsi lembaga non profit yang melayani rumah tangga (-1,98 persen).
Baca juga:Novotel Hadirkan 25 Sajian Menu Buka Puasa di Attic Sky Lounge
"Secara q to q, total belanja pegawai menurut APBN dan ABPD tumbuh minus 39,34 persen, belanja barang dan jasa minus 77,49 persen, dan belanja modal 84,84 persen. Sedangkan secara year on year, total belanja pegawai menurut APBN dan APBD tumbuh positif 0,29 persen dan belanja barang dan jasa minus 19,83 persen," urai Yos.
Sementara ekspor Sulsel pada triwulan I (q to q) juga kontraksi sebesar 4,67 persen dan impor Sulsel kontraksi 47,23 persen. "Nilai ekspor Sulsel triwulan I sebesar USD296,51 juta. Sedangkan nilai impor Sulsel USD160,82 juta," pungkas Yos.
(luq)
tulis komentar anda