China Bekukan Dialog Ekonomi, Mendag Australia Mengaku Kecewa
Kamis, 06 Mei 2021 - 13:58 WIB
JAKARTA - Australia mengaku kecewa dengan keputusan China untuk menangguhkan semua aktivitas di bawah Dialog Ekonomi Strategis China-Australia tanpa batas waktu. Kekecewaan tersebut diungkapkan langsung oleh Menteri Perdagangan Australia Dan Tehan.
"Kami tetap terbuka untuk mengadakan dialog dan terlibat di tingkat menteri," kata Tehan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Kamis (6/5/2021).
Seperti diketahui, Pemerintah China telah mengumumkan penangguhan tanpa batas waktu semua kegiatan di bawah Dialog Ekonomi Strategis China-Australia. Langkah ini menjadi pembekuan formal pertama dari mekanisme diplomatik sejak hubungan antara kedua negara memburuk.
Menurut Badan perencana utama China, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC), keputusan ini merupakan tanggapan atas tindakan pemerintah Australia yang dinilai telah melakukan serangkaian tindakan yang mengganggu pertukaran normal dan kerja sama antara kedua negara.
Beijing bahkan menuduh pemerintah Persemakmuran memiliki pola pikir "Perang Dingin" dan mempraktikkan "diskriminasi ideologis" terhadap China.
Pembekuan diplomatik ini terjadi tak lama setelah Australia bulan lalu membatalkan perjanjian Belt and Road antara China dan negara bagian Victoria.
Hubungan antara China dan Australia memburuk tahun lalu setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi Covid-19, yang mendorong aksi pembalasan di sektor perdagangan dari Beijing.
"Kami tetap terbuka untuk mengadakan dialog dan terlibat di tingkat menteri," kata Tehan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Kamis (6/5/2021).
Seperti diketahui, Pemerintah China telah mengumumkan penangguhan tanpa batas waktu semua kegiatan di bawah Dialog Ekonomi Strategis China-Australia. Langkah ini menjadi pembekuan formal pertama dari mekanisme diplomatik sejak hubungan antara kedua negara memburuk.
Menurut Badan perencana utama China, Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC), keputusan ini merupakan tanggapan atas tindakan pemerintah Australia yang dinilai telah melakukan serangkaian tindakan yang mengganggu pertukaran normal dan kerja sama antara kedua negara.
Beijing bahkan menuduh pemerintah Persemakmuran memiliki pola pikir "Perang Dingin" dan mempraktikkan "diskriminasi ideologis" terhadap China.
Pembekuan diplomatik ini terjadi tak lama setelah Australia bulan lalu membatalkan perjanjian Belt and Road antara China dan negara bagian Victoria.
Hubungan antara China dan Australia memburuk tahun lalu setelah Canberra menyerukan penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi Covid-19, yang mendorong aksi pembalasan di sektor perdagangan dari Beijing.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda