Mudik Lebaran Bikin Mata Uang Garuda Meletot atas Greenback
Senin, 17 Mei 2021 - 16:34 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (Greenback) ditutup melemah pada perdagangan hari ini (17/5). Mata uang Garuda ditutup melemah sebesar 87 poin ke level Rp. 14.285.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai bahwa pergerakan rupiah dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat selama libur Lebaran. Diketahui, masih ada masyarakat yang melakukan mudik dan membeludaknya pengunjung ke tempat wisata.
Baca juga:Mantap! 10 Daerah Ini Catat Pertumbuhan Ekonomi yang Positif
"Pelaku pasar terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di dalam negeri. Memang secara angka kasus melandai. Namun masuknya berbagai varian mutan dan adanya fenomena mudik meski dilarang jelas patut untuk diwaspadai. Minggu ini ada gelombang arus balik. Banyak yang khawatir jika masyarakat yang nekad mudik hanya akan menjadi super-spreader. Ini bahaya!" ujarnya dalam riset harian, Senin (17/5/2021).
Ia mengatakan bahwa penting sekali berkaca pada India atas keteledoran pemerintahnya sehingga harus dibayar dengan mahal. Saat ini Singapura dan Thailand sudah di-lockdown selama satu bulan ke depan. Sementara Malaysia dilakukan lockdown antara kabupaten.
"Indonesia harus tetap siaga agar wabah varian tidak menyebar dan perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat yang melakukan mudik Lebaran," terangnya.
Ia menambahkan, terlalu dini apabila pemerintah melakukan pelonggaran pengetatan karena hal ini bisa berakibat fatal. Arus mudik dan arus balik ini menjadi momok bagi perekonomian maupun pasar.
Baca juga:Jokowi Tegaskan TWK Tidak Serta Merta Jadi Dasar Pemberhentian 75 Pegawai KPK
"Bayangkan saja lebih dari 1,5 juta orang tercatat mudik. Dari random sampling kepolisian, sebanyak 60% pemudik teridentifikasi Covid-19. Bagi pasar kenaikan kasus infeksi Covid-19 menunjukkan adanya risiko," tandasnya.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka dan ditutup melemah di rentang Rp14.270-Rp14.330.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai bahwa pergerakan rupiah dipengaruhi oleh aktivitas masyarakat selama libur Lebaran. Diketahui, masih ada masyarakat yang melakukan mudik dan membeludaknya pengunjung ke tempat wisata.
Baca juga:Mantap! 10 Daerah Ini Catat Pertumbuhan Ekonomi yang Positif
"Pelaku pasar terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di dalam negeri. Memang secara angka kasus melandai. Namun masuknya berbagai varian mutan dan adanya fenomena mudik meski dilarang jelas patut untuk diwaspadai. Minggu ini ada gelombang arus balik. Banyak yang khawatir jika masyarakat yang nekad mudik hanya akan menjadi super-spreader. Ini bahaya!" ujarnya dalam riset harian, Senin (17/5/2021).
Ia mengatakan bahwa penting sekali berkaca pada India atas keteledoran pemerintahnya sehingga harus dibayar dengan mahal. Saat ini Singapura dan Thailand sudah di-lockdown selama satu bulan ke depan. Sementara Malaysia dilakukan lockdown antara kabupaten.
"Indonesia harus tetap siaga agar wabah varian tidak menyebar dan perlu adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat yang melakukan mudik Lebaran," terangnya.
Ia menambahkan, terlalu dini apabila pemerintah melakukan pelonggaran pengetatan karena hal ini bisa berakibat fatal. Arus mudik dan arus balik ini menjadi momok bagi perekonomian maupun pasar.
Baca juga:Jokowi Tegaskan TWK Tidak Serta Merta Jadi Dasar Pemberhentian 75 Pegawai KPK
"Bayangkan saja lebih dari 1,5 juta orang tercatat mudik. Dari random sampling kepolisian, sebanyak 60% pemudik teridentifikasi Covid-19. Bagi pasar kenaikan kasus infeksi Covid-19 menunjukkan adanya risiko," tandasnya.
Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka dan ditutup melemah di rentang Rp14.270-Rp14.330.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda