Mister Aladin Gandeng Kemenparekraf Kembangkan Sektor Pariwisata Sulawesi Utara
Rabu, 19 Mei 2021 - 23:33 WIB
"Seperti Mister Aladin akan membantu industri-industri ini supaya cepat mereka shifting dari konvensional ke digital. Sehingga jangkauannya akan lebih luas," kata Roy Richard, salah satu perwakilan dari Kadispar.
Sementara itu, Chief Operating Officer Mister Aladin, Nitha Sudewo, mengatakan fokus pihaknya dalam kegiatan kali ini adalah membuat para pelaku travel agent atau local tour operator destinasi pariwisata di Sulut dapat bergabung di Mister Aladin.
"Nantinya mereka dapat menyuplai atau memposting produk tour di wilayah mereka dan kita bisa kerja sama melakukan join promosi," katanya.
Disadari Nitha, memang banyak tantangan yang dihadapi sektor pariwisata saat pandemi Covid-19, terutama dalam strategi promosi. Untuk itu, pihaknya menyiapkan berbagai cara guna menarik para wisatawan dengan menentukan harga yang lebih fleksibel dan memastikan destinasi wisata aman dan telah mematuhi standar protokol kesehatan Kemenparekraf.
Baca juga:Rekaman Dibuka, Muncul Kode ‘Percetakan Negara' untuk Sewa Pesawat Juliari
"Saat ini kami melakukan penjualan produk itu lebih fleksibel karena para tamu juga bisa membatalkan produk yang dibeli, tentunya mengikuti skema yang berlaku. Kedua, kami melakukan promosi biasanya dalam jangka waktu tertentu untuk tanggal perjalanannya bisa dilakukan kapan pun, bahkan bisa sampai satu tahun mendatang. Tapi bisa dibeli pada saat kami melakukan promosi," tukas Nitha.
Niat baik Mister Aladin itu disambut gembira oleh Ketua ASITA Sulut, Merry Karouwan. Ia berharap adanya kolaborasi membuat destinasi wisata dan industri kreatif di Sulut tambah maju. Terutama mendukung beberapa wisata di Pulau Likupang.
"Kami bersama Aladin semoga membawa semangat bisnis kita tambah maju," pungkas Merry.
Untuk diketahui, Mister Aladin adalah sebuah layanan travel digital indonesia yang menginspirasi dan mendukung masyarakat untuk bepergian dan diluncurkan pada November 2015 oleh MNC Grup. Mister Aladin menyediakan layanan pemesanan di lebih dari 100.000 hotel dalam maupun luar negeri, tiket pesawat, tiket kereta, dan paket wisata untuk memenuhi kebutuhan wisata masyarakat yang semakin meningkat.
Sementara itu, Chief Operating Officer Mister Aladin, Nitha Sudewo, mengatakan fokus pihaknya dalam kegiatan kali ini adalah membuat para pelaku travel agent atau local tour operator destinasi pariwisata di Sulut dapat bergabung di Mister Aladin.
"Nantinya mereka dapat menyuplai atau memposting produk tour di wilayah mereka dan kita bisa kerja sama melakukan join promosi," katanya.
Disadari Nitha, memang banyak tantangan yang dihadapi sektor pariwisata saat pandemi Covid-19, terutama dalam strategi promosi. Untuk itu, pihaknya menyiapkan berbagai cara guna menarik para wisatawan dengan menentukan harga yang lebih fleksibel dan memastikan destinasi wisata aman dan telah mematuhi standar protokol kesehatan Kemenparekraf.
Baca juga:Rekaman Dibuka, Muncul Kode ‘Percetakan Negara' untuk Sewa Pesawat Juliari
"Saat ini kami melakukan penjualan produk itu lebih fleksibel karena para tamu juga bisa membatalkan produk yang dibeli, tentunya mengikuti skema yang berlaku. Kedua, kami melakukan promosi biasanya dalam jangka waktu tertentu untuk tanggal perjalanannya bisa dilakukan kapan pun, bahkan bisa sampai satu tahun mendatang. Tapi bisa dibeli pada saat kami melakukan promosi," tukas Nitha.
Niat baik Mister Aladin itu disambut gembira oleh Ketua ASITA Sulut, Merry Karouwan. Ia berharap adanya kolaborasi membuat destinasi wisata dan industri kreatif di Sulut tambah maju. Terutama mendukung beberapa wisata di Pulau Likupang.
"Kami bersama Aladin semoga membawa semangat bisnis kita tambah maju," pungkas Merry.
Untuk diketahui, Mister Aladin adalah sebuah layanan travel digital indonesia yang menginspirasi dan mendukung masyarakat untuk bepergian dan diluncurkan pada November 2015 oleh MNC Grup. Mister Aladin menyediakan layanan pemesanan di lebih dari 100.000 hotel dalam maupun luar negeri, tiket pesawat, tiket kereta, dan paket wisata untuk memenuhi kebutuhan wisata masyarakat yang semakin meningkat.
(uka)
tulis komentar anda