Mata Uang Kripto Tumbang, Rp7.000 Triliun Lenyap dari Pasar

Kamis, 20 Mei 2021 - 10:21 WIB
Mata uang kripto bertumbangan memicu kekhawatiran para investor secara global. Foto/Ilustrasi
WASHINGTON - Setelah turun tajam dalam beberapa hari terakhir, investor mata uang kripto terbangun dengan berita suram betapa aksi jual yang brutal telah menghapus lebih dari USD500 miliar atau sekitar Rp7.000 trilun (kurs Rp14.000 per USD) dari pasar.

Mengutip CoinMarket Cap.com, kapitalisasi pasar kripto global saat ini mencapai Rp23.281.56 triliun, atau mengalami penurunan 14,85% dari sehari sebelumnya.



Bitcoin , token mata uang kripto yang paling populer dan berharga, anjlok lebih dari 20% dalam perdagangan pagi sebelum memulihkan sebagian dari kerugiannya. Mata uang kripto ini tenggelam di bawah level harga terendah sejak Januari. Kejatuhan Bitcoin diikuti token teratas lainnya mengikutinya.



Investor Dogecoin, yang telah menikmati pertumbuhan astronomis tahun ini, dengan nilai kepemilikan mereka meroket sekitar 10.000%, terpukul sangat keras. Mata uang kripto ini anjlok lebih dari 30%.

Coinbase, salah satu bursa mata uang kripto terbesar di dunia, melaporkan gangguan layanan pada Rabu (19/5) pagi. Layar kesalahan ditampilkan ketika pengguna web memasuki beranda. Pelanggan melaporkan bahwa mereka tidak dapat masuk, melihat saldo mereka atau memperdagangkan token mereka.

"Kami melihat beberapa masalah di Coinbase dan Coinbase Pro dan kami menyadari beberapa fitur mungkin tidak berfungsi sepenuhnya normal," kata perusahaan itu dalam serangkaian tweet dari akun dukungannya, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis (20/5/2021). "Kami dengan tulus meminta maaf atas masalah yang disebabkan oleh masalah ini, dan kami berterima kasih atas kesabaran Anda dengan kami hari ini."

Saat mata uang kripto ini bergerak liar, ketakutan semakin tumbuh terkait siapa saja yang mungkin terdampak oleh gejolak ini. Pasar kripto dikenal dengan volatilitasnya yang ekstrem. Token individu dapat menukik atau melesat dalam satu jam, dan investor lama telah melalui siklus naik dan turun.

Akan tetapi, pasar telah bergemuruh sejak pandemi virus korona pertama kali melanda dunia. Gerombolan investor baru telah membuang uang mereka ke mata uang digital, ditarik oleh daya pikat lonjakan harga yang tiba-tiba dan kemenangan yang mengubah hidup. Regulator juga telah memperhatikan, prihatin dengan bahaya yang ditimbulkan bagi investor pemula dan potensi manipulasi harga.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More