Wapres Dapat Laporan, Banyak Orang Australia Lebih Suka Makan Daging Halal
Kamis, 20 Mei 2021 - 17:49 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong industri produk halal agar menjadi pemain global, mengingat potensi dari produk halal sangat besar. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan literasi yang baik kepada masyarakat.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, pengembangan produk halal bukan saja merupakan perintah agama, namun juga sebagai upaya yang membawa kebaikan di berbagai sektor.
Baca juga:Surat Jokowi Sudah ke DPR, Rencana Tax Amnesty Jilid II Bakal Menggelinding
“Mengembangkan literasi tentang pentingnya pendekatan untuk mengkonsumsi yang halal itu dan pendekatan kita di dalam membangun ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya halal sebagai perintah agama, sebagai doktrin, tapi juga kita ingin lebih rasional pendekatannya. Karena itu kita katakan bahwa ekonomi syariah itu sesuatu yang baik, yang berkeadilan, yang membawa kebaikan dari berbagai sektor,” ujar sang Wapres dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).
Bahkan menurut Wapres, dirinya pernah mendapatkan laporan tentang produk halal yang banyak disukai oleh orang-orang non-muslim. Salah satu contohnya, banyak warga negara Australia yang lebih menyukai daging halal.
“Makanan halal itu good food (makanan baik), dan itu ternyata orang-orang nonmuslim saja lebih suka makanan halal. Seperti di Australia itu mereka lebih (suka mengonsumsi) daging (halal). Karena dia lebih bersih,” jelas Wapres.
Oleh karena itu lanjut Wapres, pemerintah akan mendorong seluruh subsektor produk halal, baik dari industri makanan, minuman, farmasi, dan fashion. Sebab, seluruh subsektor industri tersebut memiliki keunggulan dan peluangnya masing-masing yang harus didorong bersama.
“Kita akan dorong semua secara (bersama) sebab nanti kita kan lihat, tentu dia akan sesuai dengan pasar ya,” ucapnya.
Baca juga:Kapolri Luncurkan Hotline 110, Dapat Layanan Polisi Semudah Pesan Pizza
Saat ini, subsektor industri makanan dan minuman masih menjadi yang terbesar. Namun, ternyata fashion muslim Indonesia juga banyak diminati di beberapa negara, seperti Malaysia hingga Timur Tengah.
“Sekarang misalnya makanan itu paling besar, ya, makanan minuman. Tetapi juga kemudian farmasi juga sekarang sudah mulai (tumbuh). Begitu juga fashion, ternyata fashion kita di Malaysia, di Timur Tengah, di berbagai daerah itu diminati. Jadi fashion kita juga memiliki daya tarik. Begitu juga produk-produk lainnya, itu akan kita dorong,” kata Wapres.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, pengembangan produk halal bukan saja merupakan perintah agama, namun juga sebagai upaya yang membawa kebaikan di berbagai sektor.
Baca juga:Surat Jokowi Sudah ke DPR, Rencana Tax Amnesty Jilid II Bakal Menggelinding
“Mengembangkan literasi tentang pentingnya pendekatan untuk mengkonsumsi yang halal itu dan pendekatan kita di dalam membangun ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya halal sebagai perintah agama, sebagai doktrin, tapi juga kita ingin lebih rasional pendekatannya. Karena itu kita katakan bahwa ekonomi syariah itu sesuatu yang baik, yang berkeadilan, yang membawa kebaikan dari berbagai sektor,” ujar sang Wapres dalam keterangannya, Kamis (20/5/2021).
Bahkan menurut Wapres, dirinya pernah mendapatkan laporan tentang produk halal yang banyak disukai oleh orang-orang non-muslim. Salah satu contohnya, banyak warga negara Australia yang lebih menyukai daging halal.
“Makanan halal itu good food (makanan baik), dan itu ternyata orang-orang nonmuslim saja lebih suka makanan halal. Seperti di Australia itu mereka lebih (suka mengonsumsi) daging (halal). Karena dia lebih bersih,” jelas Wapres.
Oleh karena itu lanjut Wapres, pemerintah akan mendorong seluruh subsektor produk halal, baik dari industri makanan, minuman, farmasi, dan fashion. Sebab, seluruh subsektor industri tersebut memiliki keunggulan dan peluangnya masing-masing yang harus didorong bersama.
“Kita akan dorong semua secara (bersama) sebab nanti kita kan lihat, tentu dia akan sesuai dengan pasar ya,” ucapnya.
Baca juga:Kapolri Luncurkan Hotline 110, Dapat Layanan Polisi Semudah Pesan Pizza
Saat ini, subsektor industri makanan dan minuman masih menjadi yang terbesar. Namun, ternyata fashion muslim Indonesia juga banyak diminati di beberapa negara, seperti Malaysia hingga Timur Tengah.
“Sekarang misalnya makanan itu paling besar, ya, makanan minuman. Tetapi juga kemudian farmasi juga sekarang sudah mulai (tumbuh). Begitu juga fashion, ternyata fashion kita di Malaysia, di Timur Tengah, di berbagai daerah itu diminati. Jadi fashion kita juga memiliki daya tarik. Begitu juga produk-produk lainnya, itu akan kita dorong,” kata Wapres.
Lihat Juga: Australia Nekad Larang Media Sosial untuk Anak di Bawah 16 Tahun, Langkah Positif atau Salah Arah?
(uka)
tulis komentar anda