8 Juta Bahan Baku Sinovac Mendarat di RI, Guru Besar FKM UI: Vaksinasi Kunci Pemulihan
Rabu, 26 Mei 2021 - 20:04 WIB
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Hasbullah Thabrany menyambut baik kedatangan 8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Seperti diketahui Pemerintah Indonesia kembali menerima pasokan bahan baku 8 juta dosis vaksin Sinovac asal China dalam bentuk bulk.
"Alhamdulillah, tentunya kita menyambut sangat positif dan mengapresiasi upaya pemerintah untuk terus berupaya mendatangkan vaksin di Indonesia. Saya kira pelaksanaan vaksinasi semakin cepat semakin bagus, karena vaksinasi ini menjadi kunci untuk pemulihan kesehatan masyarakat dan ekonomi nasional," ujar Hasbullah.
Lebih lanjut, Hasbullah mengatakan kedatangan bahan baku vaksin dari berbagai sumber ini juga menumbuhkan semangat bersama untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
Namun demikian, kata Hasbullah, persoalannya ke depan adalah pemerintah harus memastikan bahan baku vaksin sesuai dengan target. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki sumber vaksin, sehingga bergantung dengan negara yang memproduksi vaksin seperti China, India, dan Amerika.
"Kalau di akhir tahun ini sudah setengah penduduk Indonesia yang telah di vaksinasi , maka itu menjadi prestasi yang luar biasa dari pemerintah," ungkapnya.
Bahan baku vaksin Sinovac dalam bentuk bulk nantinya akan segera diproses di fasilitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma. Ini adalah kedatangan tahap ke-13 dari komitmen vaksin Covid-19 melalui skema perjanjian bilateral maupun multilateral.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, pemerintah selalu menjaga ketersediaan vaksin, sehingga pelaksanaan vaksinasi bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Vaksin yang sudah diterima Sinovac 3 juta dosis, Astrazeneca 6,4 juta, Sinopharm 1 juta, dan dengan kedatangan tahap 13 Sinovac 8 juta, maka total 83,9 juta dosis vaksin," kata Menko Airlangga saat menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
"Alhamdulillah, tentunya kita menyambut sangat positif dan mengapresiasi upaya pemerintah untuk terus berupaya mendatangkan vaksin di Indonesia. Saya kira pelaksanaan vaksinasi semakin cepat semakin bagus, karena vaksinasi ini menjadi kunci untuk pemulihan kesehatan masyarakat dan ekonomi nasional," ujar Hasbullah.
Lebih lanjut, Hasbullah mengatakan kedatangan bahan baku vaksin dari berbagai sumber ini juga menumbuhkan semangat bersama untuk bangkit dari pandemi Covid-19.
Namun demikian, kata Hasbullah, persoalannya ke depan adalah pemerintah harus memastikan bahan baku vaksin sesuai dengan target. Pasalnya, Indonesia tidak memiliki sumber vaksin, sehingga bergantung dengan negara yang memproduksi vaksin seperti China, India, dan Amerika.
"Kalau di akhir tahun ini sudah setengah penduduk Indonesia yang telah di vaksinasi , maka itu menjadi prestasi yang luar biasa dari pemerintah," ungkapnya.
Bahan baku vaksin Sinovac dalam bentuk bulk nantinya akan segera diproses di fasilitas produksi vaksin Covid-19 di Bio Farma. Ini adalah kedatangan tahap ke-13 dari komitmen vaksin Covid-19 melalui skema perjanjian bilateral maupun multilateral.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) mengatakan, pemerintah selalu menjaga ketersediaan vaksin, sehingga pelaksanaan vaksinasi bisa sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
"Vaksin yang sudah diterima Sinovac 3 juta dosis, Astrazeneca 6,4 juta, Sinopharm 1 juta, dan dengan kedatangan tahap 13 Sinovac 8 juta, maka total 83,9 juta dosis vaksin," kata Menko Airlangga saat menyambut kedatangan vaksin di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
tulis komentar anda