China Kembali Terjerat Deflasi, Tanda Ekonomi dalam Bahaya

Kamis, 09 November 2023 - 14:15 WIB
loading...
China Kembali Terjerat Deflasi, Tanda Ekonomi dalam Bahaya
China kembali mengalami deflasi pada Oktober 2023, setelah berjuang meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui permintaan domestik. FOTO/Reuters
A A A
JAKARTA - China kembali mengalami deflasi pada Oktober 2023, setelah berjuang meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui permintaan domestik. Biro Statistik Nasional China melaporkan, harga-harga konsumen turun 0,2% bulan lalu setelah mendekati nol dalam dua bulan sebelumnya sesuai perkiraan Bloomberg dalam survei sebesar 0,1%.

Harga produsen turun selama 13 bulan berturut-turut sebesar 2,6% versus perkiraan penurunan 2% dibarengi dengan biaya konsumen sangat lemah tahun ini.

Indeks harga konsumen (IHK) tergelincir ke dalam deflasi bulan Juli dan tertatih-tatih dalam pertumbuhan negatif dari tahun ke tahun. Sementara People's Bank of China (PBOC) melaporkan pada bulan Agustus, harga akan pulih dari masa sulit di musim panas yang disebut terlalu optimistis.



Deflasi melemahkan kepercayaan investor karena perusahaan-perusahaan mencatat pendapatan dan laba yang tidak sesuai dengan inflasi. Hal tersebut meningkatkan tekanan utang dan menjadi masalah ekonomi. Hal ini juga merugikan dari sisi konsumsi akibat konsumen menunda pembelian karena ekspektasi bahwa harga-harga akan turun lebih jauh di masa depan.

"Memerangi disinflasi yang terus-menerus di tengah lemahnya permintaan tetap menjadi tantangan bagi para pembuat kebijakan di China," kata Kepala Ekonom China di Jones Lang LaSalle, Bruce Pang, dikutip The Straits Times, Kamis (9/11/2023).

"Bauran kebijakan yang tepat dan langkah-langkah yang lebih mendukung diperlukan untuk mencegah ekonomi dari penurunan ekspektasi inflasi yang dapat mengancam kepercayaan bisnis dan belanja rumah tangga," kata dia.



Sementara, tingkat inflasi China yang tergolong rendah tahun ini disebabkan oleh faktor kemerosotan properti, lemahnya kepercayaan konsumen, harga komoditas global dan ekspor yang masih lesu.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2794 seconds (0.1#10.140)