Jalan Dekat Terowongan Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ambles
Kamis, 03 Juni 2021 - 13:30 WIB
JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) melakukan antisipasi dan penanganan l ongsor di jalan yang digunakan sebagai jalur pengalihan ( detour) jalan nasional di sekitar Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Kejadian penurunan tanah ini mulai terjadi pada Senin pagi (31/5/2021).
Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Khusus Pengendalian Perizinan dan Pengawasan Kegiatan terhadap Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Tol, Hadrianus Bambang menepis pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan terowongan rubuh atau menyebabkan terputusnya Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.
Baca juga:Laba Seluruh BUMN Anjlok 77%, Erick Thohir: Gara-gara Pandemi Covid-19
"Bagian yang amblas adalah lajur pengalihan (detour ) pada jalan yang tidak dipergunakan untuk lalu lintas," kata Bambang di Jakarta, Kamis (3/6/2021)
Saat ini sudah dilakukan perbaikan dengan pengecoran dan pengisian serta penguatan struktur tanah (grouting) agar tidak kembali terjadi amblasan.
"Selama proses ini, lajur lalu lintas ditutup satu lajur sampai selesainya pekerjaan grouting . Setelah proses grouting selesai, maka jalur lalu lintas akan dikembalikan ke dua lajur sesuai kapasitas semula," katanya.
Baca juga:3 Tahun Mangkrak, Proyek Plaza Cinde Diambilalih Pemprov Sumsel
Untuk diketahui penurunan tanah tidak mengganggu proses pekerjaan kontruksi terowongan Tunnel 8 KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung). Di sisi lain, tim di lapangan juga melakukan penataan drainase yang baik mengingat lokasi tersebut berada pada tikungan jalan dengan super elevasi miring dan juga jalan menurun yang tujuannya menjauhkan aliran air dari badan terowongan.
"Antisipasi dan mitigasi dalam setiap langkah pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung selalu kami lakukan. Begitu juga koordinasi dan komunikasi serta pelibatan para ahli agar dampak pembangunan bisa diminimalisasi dan pembangunan bisa berjalan dengan baik," tutup Bambang.
Ketua Tim Pelaksana Gugus Tugas Khusus Pengendalian Perizinan dan Pengawasan Kegiatan terhadap Pemanfaatan Bagian-Bagian Jalan Tol, Hadrianus Bambang menepis pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan terowongan rubuh atau menyebabkan terputusnya Jalan Raya Padalarang-Purwakarta.
Baca juga:Laba Seluruh BUMN Anjlok 77%, Erick Thohir: Gara-gara Pandemi Covid-19
"Bagian yang amblas adalah lajur pengalihan (detour ) pada jalan yang tidak dipergunakan untuk lalu lintas," kata Bambang di Jakarta, Kamis (3/6/2021)
Saat ini sudah dilakukan perbaikan dengan pengecoran dan pengisian serta penguatan struktur tanah (grouting) agar tidak kembali terjadi amblasan.
"Selama proses ini, lajur lalu lintas ditutup satu lajur sampai selesainya pekerjaan grouting . Setelah proses grouting selesai, maka jalur lalu lintas akan dikembalikan ke dua lajur sesuai kapasitas semula," katanya.
Baca juga:3 Tahun Mangkrak, Proyek Plaza Cinde Diambilalih Pemprov Sumsel
Untuk diketahui penurunan tanah tidak mengganggu proses pekerjaan kontruksi terowongan Tunnel 8 KCJB (kereta cepat Jakarta-Bandung). Di sisi lain, tim di lapangan juga melakukan penataan drainase yang baik mengingat lokasi tersebut berada pada tikungan jalan dengan super elevasi miring dan juga jalan menurun yang tujuannya menjauhkan aliran air dari badan terowongan.
"Antisipasi dan mitigasi dalam setiap langkah pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung selalu kami lakukan. Begitu juga koordinasi dan komunikasi serta pelibatan para ahli agar dampak pembangunan bisa diminimalisasi dan pembangunan bisa berjalan dengan baik," tutup Bambang.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda