Meroket! Hasil Investasi Asuransi Jiwa Tumbuh 105,1 Persen
Selasa, 08 Juni 2021 - 19:24 WIB
JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat hasil investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp2,4 triliun pada kuartal I-2021. Angka tersebut naik 105,1% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu yang mencatat kerugian investasi sebesar Rp47,83 triliun.
Baca juga:Sri Mulyani Sebut Siapa Saja Bisa Tajir dari 'Tambang Emas' yang Satu Ini
Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi AAJI Simon Imanto mengatakan, dari pertumbuhan portofolio investasi, total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp511,01 triliun dan tumbuh sebesar 14,1% yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp447,89 triliun.
"Dari keseluruhan aset investasi, instrumen reksadana masih menjadi penyumbang paling besar dengan porsi 33,5% dan mengalami pertumbuhan sebesar 16,9% yoy menjadi Rp170 triliun," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (8/6/2021).
Selain reksadana, instrumen saham juga menyumbang paling besar dengan porsi 28,5% dan mengalami pertumbuhan sebesar 25%. Selanjutnya, instrumen SBN menyumbang 17,5% dan mengalami pertumbuhan sebesar 15,8%.
Baca juga:Artis Indonesia Demam Sepak Bola, Menpora: Jaga Kepercayaan Masyarakat
"Kami melihat bahwa ada indikasi awalnya pemulihan perekonomian keseluruhan di Indonesia. Namun ini belum secara normal kembali sebelum pandemi," tuturnya.
Baca juga:Sri Mulyani Sebut Siapa Saja Bisa Tajir dari 'Tambang Emas' yang Satu Ini
Ketua Bidang Keuangan, Pajak dan Investasi AAJI Simon Imanto mengatakan, dari pertumbuhan portofolio investasi, total investasi industri asuransi jiwa mencapai Rp511,01 triliun dan tumbuh sebesar 14,1% yoy dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp447,89 triliun.
"Dari keseluruhan aset investasi, instrumen reksadana masih menjadi penyumbang paling besar dengan porsi 33,5% dan mengalami pertumbuhan sebesar 16,9% yoy menjadi Rp170 triliun," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (8/6/2021).
Selain reksadana, instrumen saham juga menyumbang paling besar dengan porsi 28,5% dan mengalami pertumbuhan sebesar 25%. Selanjutnya, instrumen SBN menyumbang 17,5% dan mengalami pertumbuhan sebesar 15,8%.
Baca juga:Artis Indonesia Demam Sepak Bola, Menpora: Jaga Kepercayaan Masyarakat
"Kami melihat bahwa ada indikasi awalnya pemulihan perekonomian keseluruhan di Indonesia. Namun ini belum secara normal kembali sebelum pandemi," tuturnya.
(uka)
tulis komentar anda