Konsesus Analis Prediksi Kinerja LPKR Bakal Berbalik Positif
Rabu, 09 Juni 2021 - 11:19 WIB
JAKARTA - Konsensus analis memprediksi kinerja EBITDA dan laba bersih emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berbalik positif pada tahun 2021. Hal itu terjadi seiring dengan peningkatan penjualan pasca Lebaran.
Berdasarkan konsensus analis di Bloomberg, di tahun 2021 emiten dengan kode saham LPKR ini akan membukukan pendapatan Rp15,02 triliun, naik dari realisasi tahun 2020 sebesar Rp11,96 triliun. Kenaikan pendapatan turut mendorong EBITDA LPKR menjadi Rp3,23 triliun dan laba bersih menjadi positif Rp865,93 miliar.
Perbaikan kinerja LPKR juga diprediksi oleh PT CLSA Sekuritas Indonesia (CLSA). Dalam publikasi risetnya, analis CLSA Jonathan Mardjuki dan Wirandi Ng menyampaikan bahwa pendapatan LPKR pada tahun 2021 diprediksi mencapai Rp13,107 triliun. EBITDA operasional juga diprediksi meningkat menjadi Rp2,91 triliun dan laba bersih senilai Rp197 miliar pada 2021.
Pada kuartal I/2021, LPKR membukukan pendapatan pra-penjualan Rp1,311 triliun, tumbuh 86% dibandingkan kuartal I/2020 sebesar Rp704 miliar. LPKR juga meraih 37,45% dari target marketing sales tahun 2021 sebesar Rp3,5 triliun. “Diharapkan penjualan dapat semakin meningkat dan berkelanjutan pada tahun 2021,” papar tim analis CLSA dalam riset.
Manajemen LPKR meyakini tahun ini menjadi tahun yang baik untuk sektor properti. Meski masih di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19, LPKR yakin bahwa fundamental permintaan masyarakat yang ingin membeli rumah perdana sangat baik. Dari hasil penjualan tahun 2020 dan awal tahun 2021, LPKR melihat permintaan terbesar adalah untuk rumah tapak. Bahkan saat acara pemilihan unit rumah tapak Cendada Parc, berhasil ludes terjual dalam hitungan jam.
“Di tahun ini kami memproyeksikan pertumbuhan kami 30% dibandingkan tahun 2020,” tegas CEO LPKR John Riady.
Berdasarkan konsensus analis di Bloomberg, di tahun 2021 emiten dengan kode saham LPKR ini akan membukukan pendapatan Rp15,02 triliun, naik dari realisasi tahun 2020 sebesar Rp11,96 triliun. Kenaikan pendapatan turut mendorong EBITDA LPKR menjadi Rp3,23 triliun dan laba bersih menjadi positif Rp865,93 miliar.
Perbaikan kinerja LPKR juga diprediksi oleh PT CLSA Sekuritas Indonesia (CLSA). Dalam publikasi risetnya, analis CLSA Jonathan Mardjuki dan Wirandi Ng menyampaikan bahwa pendapatan LPKR pada tahun 2021 diprediksi mencapai Rp13,107 triliun. EBITDA operasional juga diprediksi meningkat menjadi Rp2,91 triliun dan laba bersih senilai Rp197 miliar pada 2021.
Pada kuartal I/2021, LPKR membukukan pendapatan pra-penjualan Rp1,311 triliun, tumbuh 86% dibandingkan kuartal I/2020 sebesar Rp704 miliar. LPKR juga meraih 37,45% dari target marketing sales tahun 2021 sebesar Rp3,5 triliun. “Diharapkan penjualan dapat semakin meningkat dan berkelanjutan pada tahun 2021,” papar tim analis CLSA dalam riset.
Manajemen LPKR meyakini tahun ini menjadi tahun yang baik untuk sektor properti. Meski masih di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19, LPKR yakin bahwa fundamental permintaan masyarakat yang ingin membeli rumah perdana sangat baik. Dari hasil penjualan tahun 2020 dan awal tahun 2021, LPKR melihat permintaan terbesar adalah untuk rumah tapak. Bahkan saat acara pemilihan unit rumah tapak Cendada Parc, berhasil ludes terjual dalam hitungan jam.
“Di tahun ini kami memproyeksikan pertumbuhan kami 30% dibandingkan tahun 2020,” tegas CEO LPKR John Riady.
(dar)
Lihat Juga :
tulis komentar anda