Pertamina Resmikan 27 Titik BBM Satu Harga di 11 Provinsi
Rabu, 09 Juni 2021 - 22:32 WIB
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) bersama Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas meresmikan secara serentak 27 titik lembaga penyalur bahan bakar minyak melalui Program BBM Satu Harga . Peresmian serentak ini dilakukan di Kantor Integrated Terminal Pontianak, Rabu (9/6).
"Dengan resminya 27 titik BBM Satu Harga yang kita lakukan pada hari ini, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau," ujar Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar, dalam siaran pers, Rabu (9/6/2021).
PT Pertamina Patra Niaga, yang kini diamanahkan menjalankan program BBM Satu Harga sebagai Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memiliki target 76 titik BBM Satu Harga di tahun 2021. Dengan 27 titik yang diresmikan, maka saat ini sudah ada 270 wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) yang dilayani oleh Pertamina melalui Program BBM Satu Harga.
Baca juga:Meneropong Isi Kantong PT Asabri Hingga 2025
Secara rinci, 27 titik BBM Satu Harga yang diresmikan ada di 11 provonsi antara di Provinsi Kepulauan Riau satu (1) titik, Nusa Tenggara Barat tiga (3) titik, Nusa Tenggara Timur (NTT) tujuh (7) titik, Kalimantan Barat lima (5) titik, Kalimantan Utara satu (1) titik, Gorontalo satu (1) titik, Sulawesi Tengah dua (2) titik, Sulawesi Selatan satu (1) titik, Maluku satu (1) titik, Maluku Utara satu (1) titik, Papua empat (4) titik.
Adapun untuk di Kalimantan Barat yaitu di Menukung Kabupaten Melawi, Kayan Hulu Kabupaten Sintang, Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang, Menjalin Kabupaten Landak, dan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang.
"Harapannya BBM Satu Harga dapat mendukung pemerataan energi di seluruh negeri serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah tersebut. Pertamina optimistis dapat terealisasi seluruh 76 target BBM Satu Harga pada akhir tahun nanti," tambah Freddy.
Baca juga:Bima Arya Siap Bertemu dengan Pendukung Habib Rizieq Jumat Lusa
Dalam kesempatan yang sama Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa juga menjelaskan, BBM Satu Harga ini sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, keadilan wilayah, keadilan sosial yang berbasis keadilan energi. Menurut dia, pertumbuhan tidak hanya difokuskan di pusat atau di kota besar saja, namun dimulai dari wilayah 3T agar nantinya pertumbuhan terjadi secara merata.
"Pertamina sejak 2016 hingga sekarang konsisten untuk mewujudkan BBM Satu harga ini sesuai dengan UU Migas. Hal Ini pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tadinya harga bahan bakar bisa hingga Rp40.000, sekarang harganya sama, secara operasional ekonomi pasti akan sangat berpengaruh," jelasnya.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengapresiasi atas beroperasinya 27 titik BBM Satu Harga yang tersebar di seluruh Indonesia, dan khususnya yang melayani kebutuhan energi masyarakat di Kalimantan Barat.
"Ini adalah bentuk perhatian kepada masyarakat dalam hal mendukung ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM yang diatur sehingga dapat terus dinikmati oleh masyarakat. Selain itu, kami harap hal ini tetap dilakukan pengawasan yang ketat dari semua pihak agar semuanya berjalan dengan lancar," ungkapnya.
"Dengan resminya 27 titik BBM Satu Harga yang kita lakukan pada hari ini, Pertamina bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas kembali mewujudkan energi berkeadilan bagi saudara-saudara kita yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses untuk menikmati energi dengan harga yang terjangkau," ujar Executive General Manager Regional Kalimantan Freddy Anwar, dalam siaran pers, Rabu (9/6/2021).
PT Pertamina Patra Niaga, yang kini diamanahkan menjalankan program BBM Satu Harga sebagai Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) memiliki target 76 titik BBM Satu Harga di tahun 2021. Dengan 27 titik yang diresmikan, maka saat ini sudah ada 270 wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) yang dilayani oleh Pertamina melalui Program BBM Satu Harga.
Baca juga:Meneropong Isi Kantong PT Asabri Hingga 2025
Secara rinci, 27 titik BBM Satu Harga yang diresmikan ada di 11 provonsi antara di Provinsi Kepulauan Riau satu (1) titik, Nusa Tenggara Barat tiga (3) titik, Nusa Tenggara Timur (NTT) tujuh (7) titik, Kalimantan Barat lima (5) titik, Kalimantan Utara satu (1) titik, Gorontalo satu (1) titik, Sulawesi Tengah dua (2) titik, Sulawesi Selatan satu (1) titik, Maluku satu (1) titik, Maluku Utara satu (1) titik, Papua empat (4) titik.
Adapun untuk di Kalimantan Barat yaitu di Menukung Kabupaten Melawi, Kayan Hulu Kabupaten Sintang, Sungai Melayu Rayak Kabupaten Ketapang, Menjalin Kabupaten Landak, dan Tumbang Titi Kabupaten Ketapang.
"Harapannya BBM Satu Harga dapat mendukung pemerataan energi di seluruh negeri serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas masyarakat di daerah tersebut. Pertamina optimistis dapat terealisasi seluruh 76 target BBM Satu Harga pada akhir tahun nanti," tambah Freddy.
Baca juga:Bima Arya Siap Bertemu dengan Pendukung Habib Rizieq Jumat Lusa
Dalam kesempatan yang sama Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa juga menjelaskan, BBM Satu Harga ini sangat penting untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi, keadilan wilayah, keadilan sosial yang berbasis keadilan energi. Menurut dia, pertumbuhan tidak hanya difokuskan di pusat atau di kota besar saja, namun dimulai dari wilayah 3T agar nantinya pertumbuhan terjadi secara merata.
"Pertamina sejak 2016 hingga sekarang konsisten untuk mewujudkan BBM Satu harga ini sesuai dengan UU Migas. Hal Ini pasti akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Tadinya harga bahan bakar bisa hingga Rp40.000, sekarang harganya sama, secara operasional ekonomi pasti akan sangat berpengaruh," jelasnya.
Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan mengapresiasi atas beroperasinya 27 titik BBM Satu Harga yang tersebar di seluruh Indonesia, dan khususnya yang melayani kebutuhan energi masyarakat di Kalimantan Barat.
"Ini adalah bentuk perhatian kepada masyarakat dalam hal mendukung ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM yang diatur sehingga dapat terus dinikmati oleh masyarakat. Selain itu, kami harap hal ini tetap dilakukan pengawasan yang ketat dari semua pihak agar semuanya berjalan dengan lancar," ungkapnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda