Investasi Asing Turun, Ekonom: Faktor Global Bikin PMA Merosot
Senin, 20 April 2020 - 16:24 WIB
JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menilai turunnya investasi asing pada kuartal I/2020 disebabkan faktor global.
Sebagai catatan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal I/2020 sebesar Rp210,07 triliun. Adapun penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sepanjang tiga bulan pertama di 2020 mencapai Rp98 triliun, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Saya kira naik-turunnya investasi tidak bisa kita kaitkan dengan masih percaya atau tidak percayanya investor asing kepada kita.
Kondisinya memang mendorong investasi menurun tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Dia melanjutkan, di tengah ketidakpastian global yang dipicu wabah corona (Covid-19) investor cenderung menahan diri dan Lebih memilih menjaga likuiditas.
"Cash is the king. Oleh karena itu wajar saja bila investasi asing turun. Investasi dalam negeri masih meningkat pada bulan Januari-Februari," katanya.
Dia menambahkan, mulai Maret realisasi investasi baik asing maupun domestik akan semakin mengecil dan dapat dipastikan pada kuartal II nanti realisasi investasi akan Lebih kecil bahkan pertumbuhannya sudah negatif. "Karena dampak corona akan terasa di kuartal II," jelasnya.
Sebagai informasi, lima negara yang merupakan asal investasi asing terbanyak adalah Singapura yang mencapai USD2,7 miliar, China USD1,3 miliar, Hong Kong USD0,6 miliar, Jepang USD0,6 miliar, dan Malaysia USD0,5 miliar.
Sebagai catatan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi pada kuartal I/2020 sebesar Rp210,07 triliun. Adapun penanaman modal asing (PMA) yang masuk ke Indonesia sepanjang tiga bulan pertama di 2020 mencapai Rp98 triliun, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Saya kira naik-turunnya investasi tidak bisa kita kaitkan dengan masih percaya atau tidak percayanya investor asing kepada kita.
Kondisinya memang mendorong investasi menurun tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia," ujar Piter saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Dia melanjutkan, di tengah ketidakpastian global yang dipicu wabah corona (Covid-19) investor cenderung menahan diri dan Lebih memilih menjaga likuiditas.
"Cash is the king. Oleh karena itu wajar saja bila investasi asing turun. Investasi dalam negeri masih meningkat pada bulan Januari-Februari," katanya.
Dia menambahkan, mulai Maret realisasi investasi baik asing maupun domestik akan semakin mengecil dan dapat dipastikan pada kuartal II nanti realisasi investasi akan Lebih kecil bahkan pertumbuhannya sudah negatif. "Karena dampak corona akan terasa di kuartal II," jelasnya.
Sebagai informasi, lima negara yang merupakan asal investasi asing terbanyak adalah Singapura yang mencapai USD2,7 miliar, China USD1,3 miliar, Hong Kong USD0,6 miliar, Jepang USD0,6 miliar, dan Malaysia USD0,5 miliar.
(ind)
tulis komentar anda